Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Mediasi Kasus Pemerkosaan Bocah 15 Tahun di Brebes, LSM Desak Keluarga 6 Pelaku Sediakan Rp 200 Juta

Kompas.com - 20/01/2023, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bocah 15 tahun di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah diperkosa oleh enam pria tetangganya sendiri pada Desember 2022.

Kasus tersebut viral di media sosial setelah pihak keluarga korban memilih berdamai dan menerima uang kompensasi dari para pelaku.

Keluarga menulis perjanjian damai setelah dimediasi oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Brenes.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Brebes, Iptu Puji Haryati membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Keluarga Tersangka Kasus Pemerkosaan di Brebes Laporkan LSM ke Polisi, Diduga Lakukan Pemerasan

Menurutnya mediasi dilakukan oleh LSM dan pihak desa pada 29 Desember 2022 di rumah salah satu kepala desa di Kecamatan Tanjung, Brebes.

Ia menegaskan, mediasi dilakukan tanpa melibatkan pihak kepolisian.

Meski sudah berdamai, kasus tersebut dilaporkan oleh sekelompok warga ke Polres Brebes pada Senin (16/1/2023).

Unit PPA Satreskrim pun turun tangan dan menangkap enam terduga pemerkosa di lokasi yang berbeda-beda pada Selasa (17/1/2022). Lima terduga pemerkosa masih di bawah umur dan satu orang dewasa.

Baca juga: LSM Minta Uang Damai Rp 200 Juta Kasus Pemerkosaan di Brebes, Keluarga Korban Hanya Diberi Rp 30 Juta

Keluarga pelaku dimintai uang Rp 200 juta oleh LSM

Ilustrasi kekerasan pada anak.Dok. Freepik Ilustrasi kekerasan pada anak.
Belakangan terungkap bahwa keluarga enam pelaku diminta menyediakan uang Rp 200 juta oleh oknum LSM.

Hal tersebut diungkapkan Karyoto, salah satu orangtua tersangka. Ia mengatakan uang Rp 200 juta diminta saat malam mediasi.

Namun setelah tawar menawar, disepakati keluarga para pelaku menyediakan uang Rp 70 juta.

"Orang LSM. Dia bilang kalau hari ini tidak kelar (selesai), maka akan dilaporkan ke Polres. Dia minta uang secepatnya. Malam ini harus deal. Pertama mintanya Rp 200 juta, saya tawar menawar jadinya Rp 70 juta," ucap Karyoto saat ditemui di rumahnya pada Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Orangtua Pelaku Pemerkosa Gadis 15 Tahun di Brebes Laporkan LSM BPPI karena Dugaan Pemerasan

Setelah sepakat, Karyoto dan keluarga tersangka lainnya berusaha mengumpulkan uang hingga harus berutang ke tetangga. Namun yang terkumpul hanya Rp 62 juta.

"Terkumpul Rp 62 juta. Akhirnya diserahkan ke rombongan LSM. Saya bilang ada uang segini mau tidak? akhirnya dia mau," kata Karyoto.

Karyoto mengungkapkan, awalnya oknum LSM itu meminta uang dengan alasan sebagai kompensasi perjanjian damai dengan korban.

"Alasannya, minta uang untuk pihak korban," kata Karyoto.

Orangtua pelaku lainnya, Surpi mengaku bersama suaminya patungan hingga Rp 13 juta untuk kompensasi ke keluarga korban.

Baca juga: Cerita Keluarga Tersangka Pemerkosaan di Brebes, Dimintai Uang Damai Rp 200 Juta oleh LSM, Sanggupi Rp 62 Juta tapi...

Menurutnya ada juga yang dibebankan kompensasi Rp 18,4 juta karena dua anaknya yang kembar ikut terlibat.

Sementara keluarga lain menyerahkan uang Rp 5 juta. Mereka melakukan hal tersebut agar sang anak tak dilaporkan ke polisi.

"Yang ikut pertemuan suami saya dan dimintain uang Rp 13 juta," ujarnya.

Korban hanya menerima Rp 30 juta

Ilustrasi kekerasan seksual pada anak.Shutterstock Ilustrasi kekerasan seksual pada anak.
Belakangan terungkap jika uang kompensasi yang diberikan ke korban hanya Rp 30 juta.

"Tahu (buat korban) Rp 30 juta. Sisanya Rp 32 juta, LSM iya," kata Karyoto.

Saat itu, Karyoto menyebut aktivitas itu disaksikan sejumlah orang termasuk perangkat desa.

"Ada Pak Lurah, Pak Bau," kata Karyoto.

Setelah hal tersebut terungkap, salah satu orangtua pemerkosa melaporkan melaporkan LSM Barisan Patriot Peduli Indonesia (BPPI) ke polisi atas dugaan pemerasan pada 18 Januari 2023.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun di Brebes, Sudah Berdamai Proses Hukum 6 Pelaku Tetap Berlanjut

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy.

"Melaporkan LSM BPPI atas dasar dugaan pemerasan atau penipuan atau penggelapan terhadap para orangtua pelaku," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Ia menyebut polisi juga mengembangkan kasus terhadap LSM BPPI yang melakukan mediasi antara pelaku pemerkosaan yang berjumlah enam orang dengan keluarga korban.

"Polri dan jajaran concern terhadap perlindungan hak anak dan perempuan, termasuk kasus pemerkosaan di Kabupaten Brebes," ujarnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini sudah ada empat orang yang dijadikan sebagai saksi atas kasus tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun di Brebes, Termasuk Orangtua Korban

"Itu termasuk orangtua korban empat saksi tersebut," jelasnya.

Sampai saat ini empat saksi itu sudah diminta keterangannya. Para pelaku juga sudah menjalani pemeriksaan oleh penyidik pada Selasa (17/1/2023).

"Orangtua korban kapasitasnya menjadi saksi," ujarnya.

Selain itu ia menyebut korban, WD juga telah bersedia dimintai keterangan oleh penyidik didampingi pekerja sosial dari Kemensos.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo), TribunJateng.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com