Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pacu Jawi, Balapan Sapi Khas Minang: Asal-usul, Waktu Pelaksanaan, dan Manfaat

Kompas.com - 19/01/2023, 22:27 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pacu Jawi merupakan tradisi balapan sapi khas Minangkabau, khususnya Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Waktu pelaksanaan Pacu Jawi setelah panen sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Atraksi ini sangat dinantikan oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Pacu Jawi

Asal Usul Pacu Jawi

Tidak ada informasi mengenai waktu yang tepat mengenai awal pelaksanaan tradisi Pacu Jawi. Namun tradisi Pacu jawi telah dilakukan beratus-ratus tahun yang lalu.

Tradisi ini dimulai di sebuah nagarai, yaitu Nagari Tuo (desa tua) Pariangan Kabupaten Tanah Datar.

Pacu Jawi merupakan upaya petani zaman dahulu untuk menemukan cara membajak yang baik dan benar. Pasalnya pada waktu itu belum ditemukan cara membajak seperti saat ini.

Baca juga: Apa Itu Pacu Jawi? Balapan Sapi Khas Minang yang Dijajal Gordon Ramsay

Ternyata, membajak menggunakan jawi (sapi) membuat tanah menjadi gembur dan subur. Suburnya tanah pertanian disebabkan oleh kotoran jawi.

Dengan tanah yang subur dan gembur, maka hasil panen melimpah.

Kegiatan Pacu Jawi

Kegiatan Pacu Jawi merupakan acara permainan tradisional anak Nagari (Desa) yang lahir dan berkembang di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Pacu Jawi hanya dapat ditemukan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Limo Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab.

Kegiatan Pacu Jawi selalu ditunggu-tunggu masyarakat setempat.

Tradisi Pacu Jawi dipadukan dengan tradisi masyarakat berupa arak-arakan pembawa dulang atau jamba yang berisi makanan.

Seorang joki berusaha mengendalikan sapi (Jawi) saat mengikuti kegiatan olahraga tradisional Pacu Jawi di Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (17/3/2018). Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Seorang joki berusaha mengendalikan sapi (Jawi) saat mengikuti kegiatan olahraga tradisional Pacu Jawi di Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (17/3/2018). Pacu Jawi merupakan permainan olahraga tradisional yang diadakan usai panen padi dan telah menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan asing dan wisatawan lokal.

Ada juga arak-arakan jawi-jawi terbaik yang didandani menggunakan aksesoris berupa suntiang (sunting) beserta pakaian.

Biasanya, tradisi tersebut dilakukan pada minggu keempat atau pada penutupan Pacu Jawi serta menjadi perhelatan besar di wilayah ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com