Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Kecewa Tak Dihargai, Ketua dan Ratusan Pengurus Partai Perindo di Kutai Timur Undur Diri, Ramai-ramai Pindah Partai

Kompas.com - 12/01/2023, 07:51 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Ketua DPD Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim), Sumarno bersama ratusan pengurus dari 18 kecamatan menyatakan undur diri dari partai tersebut sejak pekan lalu.

Sumarno mengatakan hal itu dipicu kekecewaan para pengurus setelah ada pergantian posisi ketua DPD baru tanpa mekanisme partai.

Sumarno mengaku diminta meninggalkan jabatan ketua dan menjadi sekretaris, namun dirinya menolak.

Baca juga: Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis Pindah Partai, dari Demokrat ke PDI-P

“Saya (ketua) tiba-tiba diganti oleh Mahyunadi. Saya diminta jadi sekretarisnya. Tapi teman-teman (pengurus 18 kecamatan) ini enggak mau, makanya semua mundur dan melebur ke PKN (Partai Kebangkitan Nusantara)," ungkap Sumarno saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Sumarno menduga penunjukan Mahyunadi sebagai Ketua Perindo Kutai Timur menggantikan dirinya, tidak lepas dari peran Ketua Dewan Pertimbangan DPP Perindo, Mahyudin.

Mahyunadi adalah adik atau saudara kandung dari Mahyudin. Keduanya sama-sama politisi, mengawali karier politik dari Kutai Timur. Sempat lama jadi pengurus DPP Partai Golkar.

Mahyudin akhirnya pindah ke Perindo sejak Agustus 2022 lalu, setelah dilantik Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) dengan jabatan barunya.

Mahyudin mengakui berperan di balik pergantian Ketua Perindo Kutai Timur dari Sumarno ke adiknya.

"Kalau bicara intervensi, intervensi saya bukan hanya di Kutai Timur tapi seluruh Indonesia. Kami akan melihat mana yang lemah, akan diperkuat, mana yang sudah kuat kita support lebih kuat lagi, karena kita mau menang pemilu 2024 nanti," ungkap Mahyudin saat dihubungi Kompas.com terpisah.

Baca juga: Demokrat Ungkap Alasan Eks Bupati Belitung Timur Pindah Partai dari PBB

Tuding tak sesuai mekanisme

Sumarno menuding pergantian dirinya oleh Mahyunadi sebagai ketua Perindo Kutai Timur baru tanpa mekanisme musyawarah daerah (musda), melainkan hanya penunjukan langsung.

Karena itu, kata dia, ratusan pengurus dari 18 kecamatan keberatan, merasa tak dihargai, dan mendesak agar ramai-ramai mundur dari Perindo, termasuk dirinya.

Politisi yang telah delapan tahun jadi kader Perindo Kutai Timur mengaku sebenarnya tak menyoal posisinya tergeser, asal dilakukan sesuai mekanisme partai.

Menurut dia, penunjukan langsung ketua baru tanpa forum musda partai membuktikan ada kesewenang -wenangan dan tak menghargai kerja keras pengurus dalam proses pergantian itu.

"Perindo kayak main seenaknya gonta-ganti. Seolah kami pengurus ini merasa tidak dihargai,” keluh dia.

Padahal selama kepengurusannya, Sumarno mengaku semua kader Perindo Kutai Timur sudah bekerja keras demi meloloskan Perindo, sebagai satu-satunya partai non-parlamen di Kutai Timur yang berhasil lolos verifikasi faktual (verfak) sebagai peserta pemilu 2024 oleh KPU.

Baca juga: M Taufik Berencana Pindah Partai, Ini Respons Ketua DPD Gerindra DKI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com