Oktory mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang 45 detik.
Menurut Oktory, dalam beberapa bulan belakangan memang terjadi peningkatan aktivitas dalam perut gunung sehingga menimbulkan erupsi.
"Kendati demikian levelnya masih level II atau waspada," jelas Oktory.
Baca juga: Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat
Oktory mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
"Ini demi keselamatan warga juga. Jadi mohon dipatuhi rekomendasi itu karena Marapi sekarang berada di level II dan ada aktivitas," kata Oktory.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.