AMBON, KOMPAS.com - Seorang siswi SD Inpres di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, nyaris diculik dua pria bertopeng, Selasa (10/1/2023).
Korban berinisial CT (12), hampir diculik usai berbelanja di sebuah supermarket dekat RS Hative Passo.
Baca juga: Pegawai Swasta Ditemukan Tewas di Dermaga Latukolan Ambon, Diduga Bunuh Diri
Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban mampir ke rumah neneknya di kawasan Inakaka, usai pulang sekolah.
“Korban ini pulang sekolah pukul 11.00 WIT lalu dia pergi ke rumah neneknya untuk makan,” kata Meity kepada Kompas.com, Selasa.
Meity menjelaskan, setelah makan di rumah nenek, korban mengganti pakaian dan pamit berbelanja ke sebuah supermarket dekat RS Hative.
“Korban pergi ke supermarket sekira pukul 13.00 WIT,” katanya.
Berdasarkan pemeriksaan, korban melihat dua pria bertopeng saat keluar dari supermarket tersebut.
“Kedua pelaku ini menggunakan karpus menutupi wajah,” katanya.
Saat korban hendak pulang ke rumah neneknya, kedua pelaku menghampiri dan membekap mulut remaja dengan sapu tangan.
Insiden itu dilihat seorang pemuda yang langsung memukul dua pria bertopeng tersebut dan menyelamatkan korban.
“Di saat bersamaan kemudian ada seorang warga yang tidak dikenal korban datang dan memukul para pelaku tersebut sehingga kedua pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor menuju ke arah kota,” ungkapnya.
Korban yang merasa pusing karena dibekap para pelaku akhirnya diantar warga kembali ke rumah neneknya di Inakaka.
Terkait kejadian itu, Meity mengaku tetap mengusut kedua pelaku upaya penculikan itu.
Baca juga: Pemkot Ambon Lunasi Utang Senilai Rp 100 Miliar, Pj Wali Kota: Ini Prioritas Kita
Polisi juga memberikan sosialisasi kepada para siswa di setiap sekolah di kawasan tersebut.
“Pihak keluarga tidak membuat laporan polisi dengan alasan yang penting anak mereka tidak apa-apa, tapi kami tetap merespons masalah ini dan kami juga akan turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan arahan agar anak-anak berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal, agar tidak boleh menerima ajakan dan iming-iming dari orang yang tidak dikenal," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.