Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Gempa Susulan, Ribuan Warga Tanimbar Memilih Mengungsi ke Gunung

Kompas.com - 10/01/2023, 16:28 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Masyarakat di Kepulauan Tanimbar memilih untuk mengungsi di daerah pegunungan setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah itu. 

Ribuan warga di kabupaten tersebut hingga kini masih berada di hutan dan daerah pegunungan di wilayah tersebut.

Mereka mengungsi karena hingga saat in masih terus merasakan gempa susulan. Warga juga milih keluar dari rumah karena takut rumah mereka ambruk saat gempa.

Dari sekian banyak warga di wilayah itu yang memilih mengungsi ke pegunungan, paling banyak merupakan warga desa Teinema, kecamatan Wuar Labobar.

Baca juga: Gempa M 7,5 Maluku Rusak Barak dan Asrama Militer di Tanimbar

“Saat ini seluruh warga desa semuanya sedang mengungsi di pegunungan, saya yang arahkan mereka,” kata Kepala Desa Teinema Boni Kelmaskosu kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Selasa sore.

Ia mengakui memerintahkan  warganya untuk sementara mengungsi ke pegunungan karena dua alasan. 

Selain karena takut dengan gempa susulan yang terus terjadi, warga di desa itu saat ini sedang dihantui fenomena munculnya lumpur yang membentuk pulau di laut desa tersebut.

“Iya jadi semua warga di sini ketakutan. Ini saya juga lagi di gunung cari-cari sinyal,” katanya.

Selain di Kepulauan Tanimbar, warga di kecamatan Dawelor Dawera kabupaten Maluku Barat Daya juga masih memilih mengungsi di gunung dan hutan-hutan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya Jemi Lico mengaku warga di wilayah tersebut memilih mengungsi ke hutan dan gunbung-gunung karena takut dan masih merasa trauma atas kejadian gempa yang terjadi di wilayah tersebut.

“Iya mungkin mereka takut dan masih trauma,” katanya kepada Kompas.com saat dihubungi secara terpisah.

Ia mengaku pihaknya telah meminta warga agar kembali lagi ke rumahnya masing-masing karena peringatan dini tsunami dari BMKG telah berakhir.

“Kami juga sudah menginbau agar mereka pulang karena peringatan tsunami dariu BMKG kan sudah dicabut,” katanya.

Gempa magnitudo 7,5 mengguncang Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari.

Baca juga: Lewat Kapal Laut, BPBD Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa di Tanimbar dan Maluku Barat Daya

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun beberapa saat kemudian peringatan tersebut diakhiri.

Gempa berpusat di Laut Banda pada titik kordinat 7,37 Lintang Selatan dan 130,23 Bujur Timur atau berjarak 136 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km di bawah permukaan laut.

Adapun gempa tersebut sangat kuat dirasakan oleh warga tidak hanya di Kepulauan Tanimbar namun juga di sejumlah daerah lainnya di Maluku, NTT, hingga Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com