Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai di Mataram Tercemar Mikroplastik, Wali Kota Sebut Jadi Catatan dan Beri Atensi Khusus

Kompas.com - 09/01/2023, 13:36 WIB
Karnia Septia,
Krisiandi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana memberi atensi khusus terkait kondisi sungai di Kota Mataram yang telah tercemar mikroplastik.

Hal ini terkait temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menemukan bahwa sejumlah sungai di Kota Mataram tercemar mikroplastik.

"Tentu informasi ini menjadi catatan khusus kita, supaya bisa lakukan intervensi lebih terukur lagi dan lebih konkret lagi untuk bisa berupaya mengurangi dampak polusi yang diakibatkan oleh sampah di sungai. Ini supaya kualitas air kita lebih terjaga juga," kata Mohan saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).   

Baca juga: Pasca-banjir Rob, Pemkot Mataram Pasang Batu Bronjong dan 10.000 Karung Pasir di Tepi Pantai Mapak Indah

Mohan mengatakan, sejak awal pihaknya sudah melakukan berbagai macam intervensi berkaitan dengan kondisi konservasi sungai yang membelah Kota Mataram.

Tidak hanya dari sisi dampak kebencanaan tetapi juga berkaitan dengan akibat polusi sampah yang ada di sungai.

Sebagai upaya mengurangi sampah di sungai, Pemkot Mataram akan bekerja sama dengan Komunitas Peduli Sungai (KPS) yang ada di Kota Mataram.

"Kita punya komunitas peduli sungai itu ada beberapa KPS kita punya nanti mungkin pendekatan lewat situ. Kita akan panggil untuk bicara khusus untuk program leading sector dari LH untuk masalah itu. Tapi masalah (pencemaran sungai) ini kita jadikan perhatian khusus," tutur Mohan.

Mohan mengatakan, butuh upaya lebih keras untuk mengatasi masalah pencemaran sungai ini, tidak hanya dalam bentuk kebijakan tetapi juga intervensi penganggaran.  

"Meskipun kita tidak bisa sendiri karena urusan sungai ini menjadi bagian tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS). Tapi khusus berkaitan dengan pola hidup dan perilaku masyarakat menjadi tanggung jawab kita juga," kata Mohan.

Mohan menambahkan, banyaknya aktivitas masyarakat yang memanfaatkan wilayah aliran sungai juga memberikan dampak pengaruh terhadap tingkat polutan di sungai.

Posisi Kota Mataram yang berada di kawasan hilir, juga menjadi salah satu penyebab banyaknya sampah dari hulu yang terbawa aliran sungai ke hilir.

Tetapi, kata Mohan, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan. Dibutuhkan langkah -langkah konkret untuk bisa mengurangi sampah.

"Dari sebegitu banyak masalah berkaitan infrastruktur, tentu ini menjadi atensi kita persoalan sampah, kualitas air dan udara," ujar Mohan.

Baca juga: Saat Sejumlah Sungai di Mataram Disebut Berubah Jadi Tempat Sampah, Air Tercemar Mikroplastik

Sebelumnya, ESN dan Walhi NTB mengambil sampel air di Sungai Ning, Kokoq Jangkuk dan Sungai Meninting. Hasilnya ditemukan rata-rata 290 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.

Mikroplastik adalah serpihan atau remahan plastik dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm yang berasal dari pecahan plastik ukuran besar.

Seperti tas kresek, plastik bening, sampah pakaian, botol plastik, styrofoam dan sachet yang terfragmen karena arus air dan paparan matahari.

Mikroplastik ini memiliki efek bagi kesehatan manusia, karena mikroplastik dalam air akan menyerap logam berat, polutan di air seperti klorin atau pemutih dan phospat bahan detergen yang tentu sangat berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com