Salin Artikel

Sungai di Mataram Tercemar Mikroplastik, Wali Kota Sebut Jadi Catatan dan Beri Atensi Khusus

Hal ini terkait temuan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menemukan bahwa sejumlah sungai di Kota Mataram tercemar mikroplastik.

"Tentu informasi ini menjadi catatan khusus kita, supaya bisa lakukan intervensi lebih terukur lagi dan lebih konkret lagi untuk bisa berupaya mengurangi dampak polusi yang diakibatkan oleh sampah di sungai. Ini supaya kualitas air kita lebih terjaga juga," kata Mohan saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).   

Mohan mengatakan, sejak awal pihaknya sudah melakukan berbagai macam intervensi berkaitan dengan kondisi konservasi sungai yang membelah Kota Mataram.

Tidak hanya dari sisi dampak kebencanaan tetapi juga berkaitan dengan akibat polusi sampah yang ada di sungai.

Sebagai upaya mengurangi sampah di sungai, Pemkot Mataram akan bekerja sama dengan Komunitas Peduli Sungai (KPS) yang ada di Kota Mataram.

"Kita punya komunitas peduli sungai itu ada beberapa KPS kita punya nanti mungkin pendekatan lewat situ. Kita akan panggil untuk bicara khusus untuk program leading sector dari LH untuk masalah itu. Tapi masalah (pencemaran sungai) ini kita jadikan perhatian khusus," tutur Mohan.

Mohan mengatakan, butuh upaya lebih keras untuk mengatasi masalah pencemaran sungai ini, tidak hanya dalam bentuk kebijakan tetapi juga intervensi penganggaran.  

"Meskipun kita tidak bisa sendiri karena urusan sungai ini menjadi bagian tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS). Tapi khusus berkaitan dengan pola hidup dan perilaku masyarakat menjadi tanggung jawab kita juga," kata Mohan.

Mohan menambahkan, banyaknya aktivitas masyarakat yang memanfaatkan wilayah aliran sungai juga memberikan dampak pengaruh terhadap tingkat polutan di sungai.

Posisi Kota Mataram yang berada di kawasan hilir, juga menjadi salah satu penyebab banyaknya sampah dari hulu yang terbawa aliran sungai ke hilir.

Tetapi, kata Mohan, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan. Dibutuhkan langkah -langkah konkret untuk bisa mengurangi sampah.

"Dari sebegitu banyak masalah berkaitan infrastruktur, tentu ini menjadi atensi kita persoalan sampah, kualitas air dan udara," ujar Mohan.

Sebelumnya, ESN dan Walhi NTB mengambil sampel air di Sungai Ning, Kokoq Jangkuk dan Sungai Meninting. Hasilnya ditemukan rata-rata 290 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.

Mikroplastik adalah serpihan atau remahan plastik dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm yang berasal dari pecahan plastik ukuran besar.

Seperti tas kresek, plastik bening, sampah pakaian, botol plastik, styrofoam dan sachet yang terfragmen karena arus air dan paparan matahari.

Mikroplastik ini memiliki efek bagi kesehatan manusia, karena mikroplastik dalam air akan menyerap logam berat, polutan di air seperti klorin atau pemutih dan phospat bahan detergen yang tentu sangat berbahaya.

https://regional.kompas.com/read/2023/01/09/133632178/sungai-di-mataram-tercemar-mikroplastik-wali-kota-sebut-jadi-catatan-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke