Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lasem Disebut Kota Pusaka?

Kompas.com - 05/01/2023, 17:31 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Lasem merupakan kecamatan yang terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Lasem berada di jalur Pesisir Utara Jawa dengan luas wilayah sekitar 4503,80 Ha.

Kawasan Lasem yang dikenal sebagai Tiongkok Kecil disebut juga sebagai Kota Pusaka.

Lalu mengapa Lasem disebut sebagai Kota Pusaka?

Berikut ini adalah alasan Lasem disebut sebagai Kota Pusaka.

Lasem Kota Pusaka

Sebutan Lasem Kota Pusaka karena banyaknya kekayaan warisan dan sejarah di Kota Lasem.

Lasem memiliki keragaman budaya dari berbagai etnis, mulai Cina dan Jawa. Budaya lainnya berasal dari agama Konghucu, Buddha, dan Islam.

Lasem merupakan daerah yang menyimpan sejarah dan kaya akan budaya. Hal ini terlihat dari bangunan kuno yang terdapat di sepanjang jalan dan gang masuk menuju perkampungan.

Baca juga: Melihat Atraksi Barongsai di Kelenteng Cu An Kiong Lasem Rembang

Masyarakat Lasem juga memiliki kesadaran toleransi yang tinggi untuk hidup berdampingan di atas perbedaan rasa, suku, dan agama.

Salah satu pengunjung melihat panel-panel mural Klenteng Cu Ang Kiong yang terletak di Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/2/2017). Mural monokrom hitam putih itu berasal dari 100 panel ‘komik’ Fengshen Yanyi dikenal juga dengan nama Fengshenbang atau Kisah Mitologi Dewa-Dewa Taois karya Xu Zhonglin. Fengshen Yanyi ditulis pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan diterbitkan pada tahun 1550.KOMPAS.com / Garry Andrew Lotulung Salah satu pengunjung melihat panel-panel mural Klenteng Cu Ang Kiong yang terletak di Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/2/2017). Mural monokrom hitam putih itu berasal dari 100 panel ‘komik’ Fengshen Yanyi dikenal juga dengan nama Fengshenbang atau Kisah Mitologi Dewa-Dewa Taois karya Xu Zhonglin. Fengshen Yanyi ditulis pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan diterbitkan pada tahun 1550.

Lasem Tiongkok Kecil

Lasem dikenal dengan sebutan Tiongkok Kecil karena sebagai daerah pendaratan awal orang Tiongkok di Pulau Jawa.

Mereka datang ke Jawa terkait dengan bidang kebudayaan dan perniagaan.

Lasem juga sebagai salah satu Kota Cina tertua di Indonesia.

Kondisi tersebut menjadikan Lasem memiliki banyak perkampungan Tionghoa dan bangunan rumah kuno yang unik.

Ada tiga klenteng di wilayah ini, yaitu Klenteng Cu An Kiong, Klenteng Gie Yong Bio, dan Klenteng Karangturi Po An Bio.

Baca juga: Penataan Kota Lasem Dibuat Estetik dan Jadi Simbol Tolerasi

Menariknya, masyarakat Tionghoa di Lasem dapat hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa bahkan kalangan santri.

Pondok Pesantren Al Hidayat Asy Syakiriyyah di Soditan, Lasem, Jawa Tengah yang menggunakan bangunan bekas tempat penginapan masyarakat Tionghoa zaman dahulu. Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah Pondok Pesantren Al Hidayat Asy Syakiriyyah di Soditan, Lasem, Jawa Tengah yang menggunakan bangunan bekas tempat penginapan masyarakat Tionghoa zaman dahulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com