Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambangkan Persatuan, Lasem Dicanangkan sebagai Kota Pusaka

Kompas.com - 16/02/2018, 09:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Perayaan Imlek di Rembang, Jawa Tengah tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Gedung Balai Kedamaian di Klenteng Poo An Bio di Kecamatan Lasem.

Klenteng yang dikelola Yayasan TITD Tri Murti itu kembali menggelar perayaan Imlek 2569 pada Kamis (15/2/2018) malam. Ribuan warga beserta sejumlah pejabat hadir dalam perayaan tahunan di Kecamatan Lasem itu.

Ya, Lasem hampir tak pernah absen menyelenggarakan peringatan Imlek. Sebab, wilayah ini dulunya dikenal dengan Tiongkok Kecil lantaran tingginya nilai sejarahnya.

Lasem juga tidak dapat dilepaskan dari marga Tionghoa, serta sosok Laksamana Cheng Ho.

Bupati Rembang Abdul Hafidz pun ingin agar Lasem selalu dikenang sebagai Tiongkok kecil. Komitmen itu ingin dia lakukan, sebab citra Lasem sebagai Tiongkok Kecil mulai tergerus akibat pergeseran kebudayaan.

"Lasem ini adalah kota yang penuh sejarah, banyak situs bersejarah disini. Kita harus menjaga dan memotivasi diri untuk mengembalikan Lasem seperti dulu," kata Hafidz.

Pemkab Rembang, kata dia, akan mencoba mempertahankan Lasem sebagai kota budaya. Caranya, yaitu dengan pencanangan Lasem sebagai Kota Pusaka.

Pencanangan Kota Pusaka tidak berlebihan, sebab wilayah di ujung timur Jawa Tengah itu dulunya merupakan kota pelabuhan. Lasem dulunya adalah kota dagang yang mempersatukan kaum santri, Tionghoa dan Arab.

"Kita harus membangun Lasem menjadi lebih baik. Dengan Lasem sebagai Kota Pusaka, kita harus bangkit," tambahnya.

Sebagai kota pusaka, sambung Hafidz, warga nantinya dapat belajar tentang keberagaman dari Lasem.

"Di Lasem, kita belajar membangun bangsa tanpa memandang perbedaan suku dan etnis," ucapnya.

Pencanangan Lasem sebagai kota pusaka didukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia pun ikut hadir dalam perayaan itu.

Menurut Ganjar, sebagai kota pusaka, Lasem akan berperan penting dalam menunjang industri pariwisata. Namun untuk menjadikan sebagai kota pusaka, Lasem masih butuh banyak perbaikan.

"Lasem ini kan kaya dengan heritage, masih banyak bangunan-bangunan peninggalan zaman dulu. Tinggal dipoles sedikit pasti banyak wisatawan yang datang dan selfi," ucapnya.

Bukti lainnya yaitu adanya batik Lasem. Motif batik Lasem selalu menggambarkan etos persatuan kaum Jawa, China, dan Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com