Salin Artikel

Mengapa Lasem Disebut Kota Pusaka?

KOMPAS.com - Lasem merupakan kecamatan yang terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Lasem berada di jalur Pesisir Utara Jawa dengan luas wilayah sekitar 4503,80 Ha.

Kawasan Lasem yang dikenal sebagai Tiongkok Kecil disebut juga sebagai Kota Pusaka.

Lalu mengapa Lasem disebut sebagai Kota Pusaka?

Berikut ini adalah alasan Lasem disebut sebagai Kota Pusaka.

Lasem Kota Pusaka

Sebutan Lasem Kota Pusaka karena banyaknya kekayaan warisan dan sejarah di Kota Lasem.

Lasem memiliki keragaman budaya dari berbagai etnis, mulai Cina dan Jawa. Budaya lainnya berasal dari agama Konghucu, Buddha, dan Islam.

Lasem merupakan daerah yang menyimpan sejarah dan kaya akan budaya. Hal ini terlihat dari bangunan kuno yang terdapat di sepanjang jalan dan gang masuk menuju perkampungan.

Masyarakat Lasem juga memiliki kesadaran toleransi yang tinggi untuk hidup berdampingan di atas perbedaan rasa, suku, dan agama.

Lasem Tiongkok Kecil

Lasem dikenal dengan sebutan Tiongkok Kecil karena sebagai daerah pendaratan awal orang Tiongkok di Pulau Jawa.

Mereka datang ke Jawa terkait dengan bidang kebudayaan dan perniagaan.

Lasem juga sebagai salah satu Kota Cina tertua di Indonesia.

Kondisi tersebut menjadikan Lasem memiliki banyak perkampungan Tionghoa dan bangunan rumah kuno yang unik.

Ada tiga klenteng di wilayah ini, yaitu Klenteng Cu An Kiong, Klenteng Gie Yong Bio, dan Klenteng Karangturi Po An Bio.

Menariknya, masyarakat Tionghoa di Lasem dapat hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa bahkan kalangan santri.

Hal ini terbukti, adanya bangunan pondok pesantren tua yang bangunannya berarsitektur China, seperti Pondok Pesantren Al Hidayah Asy Syakiriyyah dan Pondok Pesantren Kauman.

Lasem juga mendapat julukan Kota Santri karena terdapat banyak pondok pesantren ditempat ini.

Batik Lasem

Lasem juga terkenal dengan batik Lasem yang mempunyai pakem pola dan corak yang khas, yaitu perpaduan warna-warna yang mencolok denga motif khas.

Motif batik Lasem berupa bunga dan hewan yang menjadi khas Lasem. Motif tersebut berbentuk burung merak, burung phoenix, dan naga sebagai binatang mitodologi Cina. Motif tersebut telah digunakan secara turun temurun.

Motif batik Lasem juga merupakan alkuturasi Cina dan Jawa yang memiliki warna khas berupa darah ayam atau "abang getih pitik".

Berdasarkan sejarah, budaya Lasem merupakan perpaduan budaya antara masyarakat pribumi, Tiongkok, dan Campa (yang dibawa oleh pasukan Laksamana Cheng Ho), Arab, dan Belanda.

Perpaduan budaya tersebut terlihat pada batik Lasem motif Tiga Negeri maupun Empat Negeri.

Sumber:

intisari.grid.id, jatengprov.go.id, dan smartfad.ukdw.ac.id

https://regional.kompas.com/read/2023/01/05/173128178/mengapa-lasem-disebut-kota-pusaka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke