Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sejumlah Sungai di Mataram Disebut Berubah Jadi Tempat Sampah, Air Tercemar Mikroplastik

Kompas.com - 05/01/2023, 05:00 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com-Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan bahwa sejumlah sungai di Kota Mataram tercemar mikroplastik.

Sejumlah sungai yang diteliti yakni Sungai Ning, Sungai Meninting, dan Kokoq Jangkok.

Tim melakukan penelusuran, menginventarisasi timbunan sampah plastik, hingga melakukan tes khusus.

Baca juga: Pasca-banjir Rob, Pemkot Mataram Pasang Batu Bronjong dan 10.000 Karung Pasir di Tepi Pantai Mapak Indah

"Kami menemukan tumpukan sampah di ketiga sungai itu, kami bahkan menyaksikan balapan sampah plastik yang dibawa arus sungai," kata Prigi Arisandi, Tim ESN di Mataram, Rabu (4/1/2023).

“Kami menemukan fakta bahwa sungai di Kota Mataram berubah menjadi tempat sampah, sampah sachet, tas kresek, styrofoam, popok bayi dan sampah pakaian," lanjutnya.

Mereka mengambil sampel air di Sungai Ning, Kokoq Jangkuk dan Sungai Meninting. Hasilnya ditemukan rata-rata 290 partikel mikroplastik dalam 100 liter air.

Baca juga: Mataram Tak Gelar Perayaan Tahun Baru 2023, Ini Penjelasan Wali Kota

Prigi menjelaskan bahwa mikroplastik adalah serpihan atau remahan plastik dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm yang berasal dari pecahan plastik ukuran besar.

Seperti tas kresek, plastik bening, sampah pakaian, botol plastik, styrofoam dan sachet yang terfragmen karena arus air dan paparan matahari.

"Mikroplastik ini memiliki efek bagi kesehatan manusia, karena mikroplastik dalam air akan menyerap logam berat, polutan di air seperti klorin atau pemutih dan phospat bahan detergen, ini tentu sangat berbahaya," ungkap Prigi Arisandi.

Mikroplastik yang tertelan oleh ikan akan merusak sistem reproduksi dan pertumbuhan mereka.

"Jika mengkonsumsi daging ikan yang terkontaminasi polutan, efeknya akan berlanjut pada metabolisme manusia, mikroplastik juga akan menganggu hormon pada manusia," jelas Prigi.

Prigi juga menyebutkan dari hasil pengecekannya di ketiga sungai di Kota Mataram tersebut, ditemukan 4 jenis mikroplastik, seperti fiber, filamen, fragmen dan Granula.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Tewaskan Seorang Mahasiswi di Mataram, Polisi Periksa CCTV

Fiber misalnya, bersumber dari degradasi kain sintetik akibat kegiatan rumah tangga pencucian kain, laundry dan limbah industri tekstil.

Filamen degradasi plastik sekali pakai (kresek, botol plastik, kemasan plastik, dan jaring nelayan).

Fragmen berasal dari sampah plastik kemasan sachet multilayer, tutup botol, sampo dan sabun) serta Granula yang berasal dari bahan sintetis scrub yang ada dalam personal care (sabun, pemutih kulit, sampo, pasta gigi dan kosmetika).

Baca juga: Pendakian Gunung Tambora di NTB Ditutup Sementara

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com