Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Listrik yang Mengubah Hidup Petani Cabai di Ujung Selatan Indonesia

Kompas.com - 31/12/2022, 15:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jacob Ballo, petani Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, NTT sedang membersihkan rumput di dekat tanaman cabai miliknya saat sejumlah petugas Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendatanginya, pertengahan September 2022 lalu.

Mengenakan kaos putih tanpa lengan, dipadu celana pendek berwarna krem dan topi krem, Jacob mendengar dengan seksama informasi mengenai pompa listrik yang disampaikan tiga orang pegawai PLN Rote Ndao.

Untuk menunjang lahan pertaniannya, Jacob selama ini menggunakan pompa air, berbahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Baca juga: Banjir di Kabupaten Kupang, 27 Rumah Rusak Berat, Ternak dan Hasil Tani Hanyut

"Waktu diminta untuk pakai pompa listrik, saya pikir nanti bayar listrik sampai jutaan setiap bulannya," kata Jakob, kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Namun, karena ingin mencoba hal baru, Jacob akhirnya memutuskan mencoba pompa air listrik.

Apalagi, pemasangannya dilakukan secara gratis melalui program Electrifying Agriculture yang diluncurkan oleh PLN.

Baca juga: 2 Pesawat Kembali Mendarat di Bandara El Tari Kupang karena Cuaca Buruk di Bandara Tujuan

Menurut Jacob, pemasangan pompa listrik tersebut berlangsung cepat. Setelah semua instalasi beres, pompa air mulai dipakai untuk mengairi tanaman cabai, bawang, hingga padi.

Sebulan kemudian, Jacob mengetahui dengan pompa air listrik, dia bisa menghemat anggaran sebesar Rp 400.000.

"Kalau sebelumnya pakai Pertalite, sebulan saya mengeluarkan uang Rp 800.000 hingga Rp 900.000. Sekarang kalau pakai pompa listrik, saya hanya bayar pulsa Rp 400.000," ungkap Jacob.

Apalagi, lanjut Jacob, di wilayahnya yang berada di selatan Indonesia dan berbatasan laut dengan Negara Australia, harga satu liter Pertalite Rp 12.000.

Kondisi itu tentu membuatnya seperti mendapat rezeki nomplok di akhir tahun.

Keuntungan yang didapatnya itu, digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk juga membantu membiayai tiga orang anaknya yang bersekolah di SMA dan perguruan tinggi.

Baca juga: Diusir Tentara Australia, 13 Imigran Asal Irak Diselundupkan ke Rote Ndao oleh Nelayan, Per Orang Bayar Rp 50 Juta

Pada bulan November 2022, bertepatan dengan panen bawang dan cabai, dia berhasil mendapat keuntungan hingga belasan juta rupiah.

"Saya bersyukur, selain mendapat untung dari panen bawang dan cabai, juga hemat bahan bakar dengan pompa listrik," kata dia.

Jacob berterima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan pompa listrik. Dia berharap, bantuan itu juga dibagikan kepada petani lainnya di Pulau Rote dan wilayah lainnya di NTT.

Baca juga: Polisi Serahkan 13 Imigran Gelap asal Irak di Rote Ndao ke Rudenim Kupang

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dinyatakan Belum Lengkap, Kejati Jabar Kembalikan Berkas Kasus Subang ke Polisi

Dinyatakan Belum Lengkap, Kejati Jabar Kembalikan Berkas Kasus Subang ke Polisi

Regional
3 Warga Positif Covid-19, Pemkot Semarang Mulai Siapkan Rumah Sakit untuk Isolasi

3 Warga Positif Covid-19, Pemkot Semarang Mulai Siapkan Rumah Sakit untuk Isolasi

Regional
Kapal Penumpang Mati Mesin di Ende, Tim SAR Upayakan Evakuasi

Kapal Penumpang Mati Mesin di Ende, Tim SAR Upayakan Evakuasi

Regional
Beredar Video Caleg PDI-P Bagi-bagi KIP di Kabupaten Semarang, Bawaslu: Tak Ada Pelanggaran

Beredar Video Caleg PDI-P Bagi-bagi KIP di Kabupaten Semarang, Bawaslu: Tak Ada Pelanggaran

Regional
Viral, Video Mesum Berseragam Pemprov Banten, Pj Gubernur: ASN atau Honorer Diberhentikan

Viral, Video Mesum Berseragam Pemprov Banten, Pj Gubernur: ASN atau Honorer Diberhentikan

Regional
Kronologi Pebalap 'Road Race' Tewas Tertimpa Gerbang Start di Ajang Bupati Paser Cup

Kronologi Pebalap "Road Race" Tewas Tertimpa Gerbang Start di Ajang Bupati Paser Cup

Regional
Dua Warga Kota Semarang Positif Covid-19 Setelah Temannya Pulang dari Singapura

Dua Warga Kota Semarang Positif Covid-19 Setelah Temannya Pulang dari Singapura

Regional
Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Sumut Fokus Kendalikan Inflasi

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Sumut Fokus Kendalikan Inflasi

Regional
Truk Pengangkut Logistik Pemilu di Banten Terperosok Saat Ikuti Google Maps

Truk Pengangkut Logistik Pemilu di Banten Terperosok Saat Ikuti Google Maps

Regional
Kronologi Dokter Kena Serangan Jantung Saat Menyetir lalu Tabrak Penyapu Jalan

Kronologi Dokter Kena Serangan Jantung Saat Menyetir lalu Tabrak Penyapu Jalan

Regional
Perusak 11 Mobil Dinas di Semarang Ditangkap, Pelaku Perempuan

Perusak 11 Mobil Dinas di Semarang Ditangkap, Pelaku Perempuan

Regional
Unjuk Rasa Hari HAM di Manokwari Diwarnai Bentrok Massa dan Polisi, 2 Orang Ditangkap

Unjuk Rasa Hari HAM di Manokwari Diwarnai Bentrok Massa dan Polisi, 2 Orang Ditangkap

Regional
Oknum Polisi Lecehkan Tahanan Wanita di Polda Sulsel Disanksi Demosi 7 Tahun, Kompolnas: Terlalu Ringan

Oknum Polisi Lecehkan Tahanan Wanita di Polda Sulsel Disanksi Demosi 7 Tahun, Kompolnas: Terlalu Ringan

Regional
Gempa M 5,3 Guncang Pulau Doi Maluku Utara

Gempa M 5,3 Guncang Pulau Doi Maluku Utara

Regional
Dedi Mulyadi Gelar Lomba Balita 'Gemoy' untuk Dukung Penanganan 'Stunting'

Dedi Mulyadi Gelar Lomba Balita "Gemoy" untuk Dukung Penanganan "Stunting"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com