Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bungalow di Lombok Barat Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 500 Juta

Kompas.com - 26/12/2022, 08:12 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Bangunan bungalow di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), terbakar, Minggu (25/12/2022). Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sekotong Iptu I Kadek Sumerta mengungkapkan, bangunan itu milik Astam (42).

Kadek menjelaskan, insiden kebakaran itu terjadi sekitar pukul 05.00 Wita. Saksi yang merupakan istri korban mematikan lampu yang berada di area bungalow.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi ABK Kapal yang Meninggal Saat Berlayar di Selat Lombok

Setelah itu, pada pukul 05.30 Wita, saksi melihat lampu yang dia matikan berkedip, setelah itu meminta tolong kepada suaminya, Astam.

"Korban Astam mengecek kamar-kamar yang berada di bungalow Palmyra. Pada saat mengecek kamar bungalow, melihat asap keluar dari alang-alang rumah lumbung bungalow,” kata Kadek dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Mobil Fortuner di Lombok Barat Terbalik, Diduga karena Sopir Mengantuk

Pemilik melihat api yang berasal dari belakang sofa dan langsung naik ke atap yang terbuat dari alang-alang.

“Korban masih sempat naik ke lantai dua untuk menyelamatkan surat-surat berharga, setelah itu bersama dengan istrinya berusaha memadamkan api,” kata Kadek.

Namun, karena api terlalu besar, bangunan tersebut akhirnya terbakar. Api juga merembet ke dapur milik Gifsi Bungalow yang ada di sebelahnya.

“Sekitar pukul 06.15 Wita, warga sekitar mulai berdatangan untuk membantu memadamkan api,” ucapnya.

Adapun barang yang terbakar yang ada di dalam rumah lumbung itu yakni satu unit televisi, satu unit kulkas, kasur, satu set sofa dan alat-alat fitness.

"Atas kejadian tersebut dengan kerugian korban diperkirakan sebesar Rp 500 juta," kata Kadek.

Pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Pihaknya juga telah meminta bantuan tim identifikasi Sat Reskrim Polres Lombok Barat untuk melakukan olah TKP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com