Aplikasi itu juga menyebarkan data privasi NR ke kontak yang ada di handphone-nya.
"Mereka menyabarkan foto KTP saya dan foto saya,” katanya.
Sejumlah usaha sudah dilakukan NR demi terlepas dari jerat pinjol, dia sudah menjual dua sepeda motor matic.
Namun jumlah uangnya belum cukup, hingga kondisi ini membuat berdampak pada psikologis dan sosialnya.
"Saya depresi, tidak tahu lari kemana. Jujur saya sempat ingin menyerah dengan hidup ini. Saya ceritakan ke keluarga baru kemarin," jelasnya.
"Syukur keluarga mendukung saya walaupun sempat kaget. Saya dianjurkan untuk lapor ke Polisi. Alhamdulillah setelah dari sini mulai tenang," imbuh dia.
Baca juga: Pahami 5 Hal Berikut Ini Sebelum Memutuskan Pinjam Dana ke Pinjol
Mengenai hal ini, Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono mengatakan, NR hanya mengadu dan meminta solusi, tidak melaporkan secara resmi kejadian itu.
"Kami mengimbau masyarakat bisa hati-hati saat hendak meminjam uang lewat pinjol. Harus diperhatikan resikonya, dicek sudah berizin atau terdaftar di OJK atau belum. Jangan sampai pakai yang ilegal," ujar Iwan.
Soal teror yang diterima NR, Iwan mengaku belum bisa berbuat banyak. Kendati demikian, Polisi siap jika NR membutuhkan bantuan, Polisi juga siap bertindak jika NR mendapat ancaman fisik.
"Hal tersebut kasus perdata. Karena itu yang bersangkutan perlu melunasinya. Terkait ancaman, jika memang jiwa merasa terancam bisa melapor ke polisi," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terlilit Utang Puluhan Pinjol, Guru SD di Wonogiri Kebingungan, Pinjaman Membengkak Rp 90 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.