BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memanfaatkan limbah cair produksi minuman keras (miras) tradisional ciu menjadi pupuk organik.
Ide pemanfaatan itu bertujuan untuk mengurangi banyaknya jumlah limbah di desa yang selama ini dikenal sebagai sentra produksi ciu ini.
Menurut salah satu perajin ciu, Abas Supriadi (40) mengatakan, keberadaan limbah tersebut dapat berdampak terhadap lingkungan seperti bau tidak sedap.
Baca juga: Polres Blitar Kota Amankan 7.374 Liter Ciu Ilegal Selama Operasi Pekat Semeru
Abas mengatakan, setiap perajin rata-rata menghasilkan limbah dari hasil produksi ciu antara 15 liter sampai 20 liter per hari.
"Maka dari itu, ada upaya agar limbah tersebut dimanfaatkan, yaitu digunakan pupuk organik," kata Abas kepada wartawan. Rabu (21/12/2022).
Namun demikian, kata Abas, pemanfaatan limbah ciu menjadi pupuk cair organik ini masih dalam tahap uji coba.
Untuk proses pembuatannya sendiri cukup sederhana. Limbah ciu dicampur dengan molase atau bakteri penguarai yang biasa digunakan untuk campuran pembuatan pupuk cair.
Selain itu, ditambahkan 5 sampai 6 butir telur ayam yang sudah dikocok. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut diaduk hingga tercampur rata.
Cairan tersebut kemudian didiamkan dengan wadah tertutup selama lima hari sebelum dapat digunakan sebagai pupuk. Namun setiap dua hari sekali tutup perlu dibuka agar kandungan gasnya hilang.
Baca juga: Gudang Miras Berkedok Panti Pijat Digerebek, 7.000 Liter Ciu Diamankan
Sementara itu, Kepala Desa Wlahar, Narsim mengatakan, menyambut baik pemanfaatan limbah cair tersebut.
Saat ini di desanya terdapat sekitar 500 perajin ciu. Artinya, dalam sehari limbah cair yang dihasilkan dapat mencapai 10.000 liter.
"Namun, uji coba ini harus dimaksimalkan. Jangan sampai, nanti produknya keluar tapi malah gagal panen," ujar Narsim.
Dalam tahap uji coba ini, rencananya pupuk akan dibagikan secara gratis. Harapannya, petani dapat mengetahui secara langsung manfaat pupuk dari limbah ciu tersebut.
Pihaknya juga telah menyediakan tempat yang nantinya digunakan untuk mengolah limbah ciu menjadi pupuk organik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.