AMBON, KOMPAS.com - Ribuan warga Desa Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang mengungsi akibat konflik setahun lalu kembali ke kampung halaman.
Ribuan warga mulai dari orang tua, perempuan, hingga anak-anak, tiba di kampung halaman dengan pengawalan 600 personel gabungan TNI Polri bersenjata lengkap, Senin (19/12/2022).
Baca juga: 600 Personel Gabungan Kawal Pemulangan Pengungsi di Pulau Haruku Maluku Tengah
Meski dikawal ratusan personel TNI-Polri, kedatangan warga Kariuw sempat ditolak oleh warga Desa Pelauw.
Aksi penolakan itu membuat situasi di Desa Kariuw gaduh dan tegang. Sejumlah warga yang menolak membuat kebisingan dengan memukul tiang listrik, warga lainnya juga membakar sejumlah rumah di Desa Kariuw.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat mengatakan, Polda Maluku meminta warga yang melakukan penolakan menahan diri.
“Kami meminta agar mereka yang melakukan aksi penolakan agar dapat menahan diri,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Selasa (20/12/2022).
Roem mengingatkan warga Desa Pelauw agar menahan diri untuk mencegah terjadinya gesekan dan konflik yang sulit diselesaikan.
“Kami mohon warga harap menahan diri, apalagi ini tinggal beberapa hari lagi sudah memasuki Hari Natal kita harus menghargai saudara-saudara kita yang mau merayakan Natal jangan sampai kita semua yang susah sendiri,” katanya.
Roem menambahkan, aksi penolakan yang dilakukan warga Pelauw telah selesai. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan personel keamanan di lapangan melakukan pendekatan untuk mencegah aksi berikutnya.
“Sampai hari ini kondisi sudah mulai kondusif, sudah tidak ada lagi protes, pemda Maluku tengah juga sudah lakukan pendekatan-pendekatan begitu pun aparat, dan sebentar ini kita rencanakan akan melakukan pertemuan dengan warga Pelauw yang sebelumnya melakukan aksi penolakan,” ungkapnya.
Sebelumnya, bentrok antara warga Desa Pelauw dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pecah pada Rabu (28/1/2022).
Baca juga: Kembali ke Desa Setelah Setahun Mengungsi, Warga Kariuw Tinggal di Rumah Ibadah
Akibat bentrokan itu empat orang warga meninggal dunia, salah satunya anggota polisi.
Bentrokan juga menyebabkan 211 rumah warga terbakar, 183 rumah lainnya rusak berat. Selain itu bangunan sekolah dasar dan puluhan kendaraan warga juga terbakar termasuk ribuan pohon cengkih milik warga ditebang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.