Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakat Berdamai, Perwakilan 2 Desa di Pulau Haruku Tanda Tangani Pernyataan Rekonsiliasi

Kompas.com - 14/11/2022, 22:55 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Warga Desa Pelauw dan Kariuw di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang sempat terlibat bentrok akhirnya sepakat berdamai.

Kesepakatan damai kedua desa ditandai dengan penandatanganan pernyataan rekonsiliasi damai oleh Raja Pelauw dan Penjabat Desa Kariuw di Kantor Gubernur Maluku, Senin (14/11/2022).

Baca juga: Polisi di Ambon Siapkan Skenario Cegah Bentrok Suporter Saat Piala Dunia 2022

Penandatanganan kesepakatan damai itu disaksikan Deputi I Kepala Staf Presiden Febry Calvin Tetelepta, Sekda Maluku Sadli le, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, dan Pj Bupati Maluku Tengah Muhamad Marasabessy.

Hadir pula sejumlah pejabat Kementerian Sosial dan pejabat Kementerian PUPR, Kapolres Pulau Ambon, dan Dandim 1504 Pulau Ambon serta tokoh agama dan tokoh masyarakat dari kedua desa.

"Hari ini sudah terwujud rekonsiliasi damai yang sudah dituangkan secara tertulis dan ditandatangani oleh Raja Pelauw dan Pj Negeri Kariuw," kata Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif di Kantor Gubernur Maluku usai acara tersebut, Senin.

Latif mengungkapkan, pemerintah akan melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi terhadap para korban konflik.

Salah satu kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak dalam rekonsiliasi damai tersebut yakni pemulangan ribuan pengungsi Desa Kariuw ke kampung asalnya.

"Harapannya jangan lagi kita menoleh ke belakang, tapi bagaimana kita melihat ke depan untuk mewujudkan kedamaian. Setelah ini bagaimana saudara-saudara kita yang masih mengungsi di Aboru bisa segera kembali ke Kariuw," ungkapnya.

"Hari ini tidak hanya kita, dari pusat datang Pak Deputi I, Kementerian lembaga, Kementerian sosial, PUPR untuk mendukung proses rekonsiliasi hari ini dan nanti ada rekonstruksi dan rehabilitasi," katanya.

Ia pun berharap, dukungan dari seluruh masyarakat Maluku untuk perdamaian kedua desa tersebut agar kedua desa bisa kembali hidup rukun seperti sedia kala.

"Mohon teman-teman (wartawan) juga mendukung dengan memberikan informasi yang menyejukan," pintanya.

Untuk diketahui, bentrokan warga Desa Pelauw dan Kariuw pecah pada Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Cegah Korupsi, KPK Ajak Pejabat Kota Ambon Hindari Benturan Kepentingan

Bentrokan itu menyebabkan empat orang tewas termasuk seorang anggota polisi dan sejumlah warga terluka.

Bentrokan itu juga menyebabkan lebih 200 rumah warga dan sekolah di desa Kariuw terbakar. Akibatnya seluruh warga desa tersebut mengungsi ke desa tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com