Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bantu Atasi Stunting di Garut, LKC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan untuk Relawan Pos Gizi

Kompas.com - 16/12/2022, 19:45 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa menggelar acara pelatihan untuk para relawan Pos Gizi di Kabupaten Garut.

Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari, mulai Selasa (13/12/2022) hingga Rabu (14/12/2022) di Hotel Tirta Kencana, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Adapun peserta yang mengikuti pelatihan itu berjumlah 20 tenaga kesehatan (nakes) dengan rincian empat orang bidan koordinator, 12 orang bidan desa, dan empat orang ahli gizi.

Seluruh peserta berasal dari empat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), yaitu Puskesmas Guntur, Puskesmas Cibagendit, Puskesmas Pasundan, dan Puskesmas Sukahurip.

General Manager (GM) Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan untuk menurunkan prevalensi kurang gizi pada balita di Kabupaten Garut.

Pos Gizi, kata dia, menjadi salah satu program inovasi gizi untuk mencegah stunting dengan pendekatan yang memungkinkan perubahan perilaku gizi yang baik.

Baca juga: Riwayat 4 Sehat 5 Sempurna, Selalu Fokus pada Gizi

“Pendekatan ini telah berlangsung beberapa tahun dan terbukti dapat menanggulangi angka kekurangan gizi,” ujar Yeni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Ia menjelaskan bahwa kerja sama LKC Dompet Dhuafa dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut sendiri sudah berjalan sejak 2018.

Kemudian, kerja sama tersebut berlanjut pada 2020 yang saat itu sedang berada di masa pandemi. Lalu berlanjut pada 2021 dan masih berlangsung hingga hari ini.

“Hasil dari data program Pos Gizi, ditemukan bahwa kemiskinan ternyata bukanlah penyebab utama kekurangan gizi,” imbuh Yeni.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya banyak keluarga miskin tetapi memiliki anak sehat (gizi baik) karena menerapkan pola asuh yang baik.

Baca juga: 3 Jenis Pola Asuh Orangtua dan 9 Strategi Pengasuhan Positif Pada Anak

Menurut Yeni, kekurangan gizi pada umumnya disebabkan oleh praktik pemberian makan atau pola asuh yang tidak benar.

“Dengan adanya program Pos Gizi, maka diharapkan kurang gizi bisa teratasi dengan perubahan perilaku,” jelasnya.

Respons positif berbagai pihak

Untuk diketahui, program Pos Gizi sendiri telah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya Kepala Bagian Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Garut Yodi Sirodjudin.

“Kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan hari ini. Relawan itu yang luar biasa,” ucapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com