PADANG, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menilai peristiwa meledaknya tambang batu bara di Sawahlunto merupakan akibat buruknya tata kelola tambang.
Perusahaan tambang hanya berfokus pada eksploitasi sumber daya alam, tanpa memperhatikan aspek keselamatan manusia dan lingkungan.
"Ledakan tambang merupakan kejadian yang terus berulang. Analisis Walhi penyebabnya adalah tata kelola yang buruk," kata Eksekutif Daerah Walhi Sumbar Tommy Adam yang dihubungi Kompas.com, Rabu (14/12/2022).
Berdasarkan data Walhi Sumbar, sejak tahun 2009-2022, lebih kurang 50 orang meninggal dunia dan belasan luka-luka akibat persoalan kecelakaan tambang di Sawahlunto.
Di antara perusahaan tambang batu bara yang teridentifikasi pernah mengalami kecelakaan tambang dan menyebabkan korban adalah PT Dasrat, PT NAL, PT BMK, dan CV Tahiti Coal.
“Analisis WALHI menunjukkan, korban tambang berbanding lurus dengan persoalan buruknya tata kelola tambang itu," jelas Tommy.
Menurut Tommy, sejumlah pelanggaran yang dilakukan perusahaan tambang seringkali kurang mendapat penanganan serius oleh pemerintah, sehingga kejadian terus berulang.
Selain itu, Undang-Undang 3 Tahun 2020 tentang Minerba juga memberi ruang langgengnya beragam persoalan tambang.
"Undang-undang baru ini, sangat sentralistik, menjadi celah baru untuk lepasnya tanggungjawab pemerintah daerah dalam memastikan operasional tambang yang sesuai aturan,” kata Tommy.
Tommy berharap peristiwa ledakan tambang kemarin menjadi insiden terakhir dan menjadi titik tolak pengelolaan tambang yang lebih memperhatikan aspek keselamatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Baca juga: Kementerian ESDM Tutup Tambang Sawahlunto yang Tewaskan 10 Pekerja
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.