Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Gunakan Bom Ikan, Nelayan di Dompu Ditangkap Sepulang Melaut

Kompas.com - 12/12/2022, 19:27 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap seorang nelayan berinisial MC (36) pada Senin (12/12/2022) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pria asal Dusun Selayar, Desa Lasi, Kecamatan Kilo, itu ditangkap atas dugaan telah melakukan pengeboman ikan di wilayah perairan Teluk Sanggar.

Selain MC, polisi juga mengamankan ratusan ekor ikan hasil tangkapan, perahu dan satu buah botol berisi bahan peledak.

Baca juga: Kepala Desa di Dompu Tewas dalam Kecelakaan Tunggal

"Pelaku ditangkap dan digeledah polisi saat menyandarkan perahu di pinggir pantai," kata Kasubsi Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah saat dikonfirmasi, Senin.

Hujaifah menjelaskan, penangkapan ini berawal dari informasi warga setempat terkait adanya aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.

Informasi itu lantas disikapi jajaran Unit Intelkam Polsek Kilo bersama Bhabinkamtibmas dengan melakukan pengecekan di lapangan.

Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Dompu NTB Terendam Banjir

Setibanya di lokasi, tim mendapati MC tengah menyelam untuk mengumpulkan ikan hasil pengeboman.

Karena terkendala perahu operasi, polisi tidak bisa mendekati MC tetapi hanya menunggu di pinggir pantai.

"Lebih kurang 30 menit menunggu, pelaku kemudian keluar dan ditangkap oleh anggota," ujarnya.

Tak hanya menangkap MC bersama barang bukti ratusan ekor ikan hasil pengeboman, polisi juga melakukan penggeledahan terhadap rumah yang bersangkutan.

Hasilnya, ditemukan satu buah jeriken berisi pupuk, kapas dan bubuk doping korek api kayu yang disimpan dalam sebuah plastik putih. Bahan-bahan tersebut dipakai pelaku untuk merakit bom ikan.

Pelaku bersama barang bukti kini diamankan di Rumah Tahanan (Rutan) Polsek Kilo untuk proses hukum lebih lanjut.

"Pelaku sudah kita amankan dan akan kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tegas Hujaifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com