Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Abang: Sejarah, Harga Tiket, dan Rute

Kompas.com - 08/12/2022, 23:24 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Situs Candi Abang terletak di Dusun Blambangan, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Abang adalah bekas reruntuhan candi yang diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno.

Nama Candi Abal berasal dari material bangunan yang menggunakan batu bata berwarna merah. Dalam bahasa Jawa, kata abang berarti merah.

Konon, nama Candi Abang diberikan masyarakat sekitar pada masa Hindia Belanda.

Sejarah Candi Abang

Situs Candi Abang terletak di pucak bukit yang berukuran 6 meter dan diameter 40 meter.

Berdasarkan data Ijzerman dalam Beschrijving der Oudheden nabij de grens de residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891) menuliskan bahwa candi dibangun dari batubata yang keraas.

Pada saat Ijzerman berkunjung, Candi Abang hanya tersisa puing-puing dan bekas lantai saja.

Baca juga: Sejarah Singkat Candi Abang

Hal sama disebutkan dalam Rapporten Van den Oudheidkundigen Dienst (ROD) in Nederlandsch-Indie (1915) bahwa candi telah runtuh menjadi puing-puing.

Sementara dalam tulisan NJ Krom dalam Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst (1920) selain candi telah runtuh juga disebutkan candi merupakann salah satu peninggalan Hindu-Buddha yang berada di dataran Saragedug.

Bangunan yang terletak di atas bukit yang ada hubungannya dengan kepercayaan Hindu-Buddha.

Pada saat itu ada kepercayaan, bahwa bangunan yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci (tempat tinggal Dewa Dewi).

Ditemukan prasasti pada tahun 1932, isi prasasti itu tentang penanggalan angka 794 Saka atau 872 Masehi.

Namun penanggalan tersebut belum dapat untuk menentukan tahun berdirinya Candi Abang.

Sisa-sisa reruntuhan candi yang terbuat dari bata merah masih dapat ditemui hingga saat ini.

Bentuk candi saat ini seperti bukit yang ditumbuhi rumput sehingga tampak seperti gundukan tanah atau bukit.

Pada musim hujan, bukit ini akan terlihat hijau, sebaliknya pada musim kemarau akan menjadi gersang.

Baca juga: Bertamu ke Rumah Teletubbies di Candi Abang Yogyakarta

Candi Abang baru terlihat berwarna merah jika kondisinya benar-benar kemarau dan kering.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa candi dijaga oleh tokoh yang dituakan dan dihormati, yang bernama Kyai Jagal.

Kyai Jagal memiliki badan besar dan berambut panjang.

Harga Tiket Candi Abang

Bagi pengunjung yang ingin menikmati Candi Abang akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000.

Rute Candi Abang

Jarak tempuh Candi Abang dari Kota Yogyakarta sekitar 15 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 32 menit.

Perjalanan dapat melalui Jalan Yogyakarta-Wonosari hingga pertigaan Piyungan, kemudian belok kiri atau masuk Jalan Prambanan Piyungan.

Setelahnya, pengunjung akan menemukan papan nama Candi Abang di persimpangan Berbah. Perjalanan berbelok ke kiri dan mengikuti jalan hingga menemui bukit kecil. Dari sini, perjalanan mulai menanjak hingga mencapai Candi Abang.

(Penulis: Febi Nurul Safitri; Editor: Widya Lestari Ningsih)

Sumber:

www.tribunnewswiki.com dan bpcbdiy.kemdikbud.go.id

www.kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com