NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Candi Abang: Sejarah, Harga Tiket, dan Rute

KOMPAS.com - Situs Candi Abang terletak di Dusun Blambangan, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Abang adalah bekas reruntuhan candi yang diperkirakan berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno.

Nama Candi Abal berasal dari material bangunan yang menggunakan batu bata berwarna merah. Dalam bahasa Jawa, kata abang berarti merah.

Konon, nama Candi Abang diberikan masyarakat sekitar pada masa Hindia Belanda.

Sejarah Candi Abang

Situs Candi Abang terletak di pucak bukit yang berukuran 6 meter dan diameter 40 meter.

Berdasarkan data Ijzerman dalam Beschrijving der Oudheden nabij de grens de residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891) menuliskan bahwa candi dibangun dari batubata yang keraas.

Pada saat Ijzerman berkunjung, Candi Abang hanya tersisa puing-puing dan bekas lantai saja.

Hal sama disebutkan dalam Rapporten Van den Oudheidkundigen Dienst (ROD) in Nederlandsch-Indie (1915) bahwa candi telah runtuh menjadi puing-puing.

Sementara dalam tulisan NJ Krom dalam Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst (1920) selain candi telah runtuh juga disebutkan candi merupakann salah satu peninggalan Hindu-Buddha yang berada di dataran Saragedug.

Bangunan yang terletak di atas bukit yang ada hubungannya dengan kepercayaan Hindu-Buddha.

Pada saat itu ada kepercayaan, bahwa bangunan yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci (tempat tinggal Dewa Dewi).

Ditemukan prasasti pada tahun 1932, isi prasasti itu tentang penanggalan angka 794 Saka atau 872 Masehi.

Namun penanggalan tersebut belum dapat untuk menentukan tahun berdirinya Candi Abang.

Sisa-sisa reruntuhan candi yang terbuat dari bata merah masih dapat ditemui hingga saat ini.

Bentuk candi saat ini seperti bukit yang ditumbuhi rumput sehingga tampak seperti gundukan tanah atau bukit.

Pada musim hujan, bukit ini akan terlihat hijau, sebaliknya pada musim kemarau akan menjadi gersang.

Candi Abang baru terlihat berwarna merah jika kondisinya benar-benar kemarau dan kering.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa candi dijaga oleh tokoh yang dituakan dan dihormati, yang bernama Kyai Jagal.

Kyai Jagal memiliki badan besar dan berambut panjang.

Harga Tiket Candi Abang

Bagi pengunjung yang ingin menikmati Candi Abang akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000.

Rute Candi Abang

Jarak tempuh Candi Abang dari Kota Yogyakarta sekitar 15 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 32 menit.

Perjalanan dapat melalui Jalan Yogyakarta-Wonosari hingga pertigaan Piyungan, kemudian belok kiri atau masuk Jalan Prambanan Piyungan.

Setelahnya, pengunjung akan menemukan papan nama Candi Abang di persimpangan Berbah. Perjalanan berbelok ke kiri dan mengikuti jalan hingga menemui bukit kecil. Dari sini, perjalanan mulai menanjak hingga mencapai Candi Abang.

(Penulis: Febi Nurul Safitri; Editor: Widya Lestari Ningsih)

Sumber:

www.tribunnewswiki.com dan bpcbdiy.kemdikbud.go.id

www.kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/12/08/232441778/candi-abang-sejarah-harga-tiket-dan-rute

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke