Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Bom Bunuh Diri di Indonesia, Pelaku Ada yang Pasangan Suami Istri hingga Libatkan Anak

Kompas.com - 07/12/2022, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ledakan terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pagi.

Sebelum ledakan terjadi, seorang laki-laki masuk ke Mapolsek Astana Anyar dan mengacungkan senjata tajam. Ia juga menerobos barisan apel pagi

Setelah itu terdengar suara ledakan yang menewaskan seorang pelalu. Sementara tiga anggota polisi luka-luka. Diduga ledakan tersebut adalah bom bunuh diri.

Selain di Bandung, berikut 6 kasus bom bunuh di Tanah Air:

1. Bom bunuh diri di Solo tahun 2016

Serangan bom bunuh diri terjadi di depan SPKT Markas Polresta Solo pada Selasa (5/7/2016) sekitar pukul 07.30.

Pelaku yakni Nur Rohman (31) dinyatakan tewas di lokasi kejadian. Sementara salah satu anggota Provos Polresta Solo Brigadir Bambang Adi Cahyanto (sekarang berpangkat Ipda) terluka saat menahani motor yang dinaiki pelaku.

Nur Rohman alias Wiknyo Wiyono tercatat sebagai warga RT 01 RW 12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Sebelum kejadian tersebut, nama ia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terorisme jaringan Bekasi sejak tahun 2015. Ia berasal dari jaringan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).

Baca juga: Polri Geledah Rumah Nur Rohman, Tersangka Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo

Berdasarkan pemeriksaan, diduga pelaku merakit sendiri bom. Rangkaian bom yang digunakan pelaku terbuat dari rice cooker yang diisi bahan peledak low explosive.

Sebelum meledakkan bom bunuh diri, Nur sempat menulis surat kepada istrinya dan berpesan agar sang istri rajin berdoa serta mengasuh dua anaknya agar menjadi anak yang saleh.

Nur juga diketahui sempat tinggal di peternakan ayam seorang diri milik W (40) di Desa Gedong Jetis, Tulung, Klate, Jawa Tengah.

Terkait kasus tersebut, Densus mengamankan empat orang yakni AS, CBS, W dan ZB. Keempatnya merupakan pasangan suami istri yang diduga membantu Nur melakukan aksi bom bunuh diri di Solo.

Baca juga: Polisi Menyisir Kembali Lokasi Ledakan Bom di Solo

2. Bom bunuh diri di Surabaya tahun 2018

Suasana setelah ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Akibat ledakan itu, 5 mobil dan 30 motor terbakar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana setelah ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Akibat ledakan itu, 5 mobil dan 30 motor terbakar.
Pada 13 Mei 2018, serangan bom bunuh diri terjadi hampir serentak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Serangan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, dan dua ledakan lain berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.

Dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan 14 orang tewas dan 43 lainnya mengalami luka-luka.

Wakapolrestabes Surabaya saat itu, Ajun Komisaris Besar Benny Pramono, mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya ialah seorang ibu yang membawa dua anaknya.

Baca juga: Hari Ini Empat Tahun Lalu, 14 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja Surabaya

Ketiganya sempat memaksa masuk ke ruang kebaktian, namun sempat dihalau oleh satpam gereja sebelum meledakkan diri di halaman gereja.

Pelaku berasal dari satu keluarga, terdiri atas enam orang, yaitu ayah, ibu, dan keempat anaknya.

Kepala Polri Jenderal (Pol) saat itu, Tito Karnavian menjelaskan bahwa Dita Apriyanto (48), pelaku bom bunuh diri, menjadi pelaku tunggal dengan memakai mobil di GPPS.

Ia sebelumnya mengantar istrinya, Puji Kuswati (43) bersama dua putrinya, FS (12) dan PR (9), menjadi pelaku bom yang diikatkan pada pinggang di GKI.

Sementara dua pelaku bom Gereja Santa Maria Tak Bercela adalah YF (17) dan adiknya, FH (15), dengan memakai sepeda motor.

"Semua bom bunuh diri. Dita adalah amir (pemimpin) kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) di Surabaya," kata Tito.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com