SIKKA, KOMPAS.com - Y istri salah satu oknum dosen di sebuah universitas di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, melaporkan kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan suaminya berinisial M ke kampus itu, Senin (5/12/2022).
Y mengadu, lantaran kecewa dengan tindakan sang suami yang diduga berselingkuh dengan bawahannya sendiri berinisial P.
Baca juga: Nelayan Sikka yang Dilaporkan Hilang Ditemukan Selamat di Atas Perahu
"Saya tadi ke kampus sekitar pukul 09.40 Wita untuk mengadukan kasus itu. Saya di kampus bertemu Ibu Andia selaku Wakil Rektor 3," ujar Y saat ditemui di Maumere.
Menurut Y, selain dosen suaminya juga menjabat sebagai salah satu kepala di kampus. Sedangkan P adalah stafnya.
Y mengaku sempat kaget setelah mendapat kabar bahwa sang suami digerebek oleh tunangan selingkuhannya berinisial A di sebuah hotel yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Maumere, Sabtu (3/12/2022).
Bahkan menurut informasi keduanya sempat dibawa ke Kantor Kepolisian Resor (Polres) Sikka, namun masalah itu diselesaikan secara mediasi.
Y kemudian berusaha mencari tahu dan menghubungi A melalui pesan Instagram untuk memastikan informasi tersebut.
Baca juga: Kali Loworegi Sikka Meluap, Camat Paga: Sudah Bertahun-tahun Diusulkan Bangun Jembatan...
Kepada Y, A mengaku telah mengantongi bukti yang cukup. Namun, A belum melapor secara resmi ke polisi lantaran masih status tunangan.
Namun, Y mengaku kecewa, sebab proses mediasi yang dilakukan di Polres Sikka tanpa melibatkan dirinya yang berstatus sebagai istri sah.
"Saya bertemu dengan orang yang menemani suami saya di Polres dan saya bertanya kenapa saya sebagai istri tidak dilibatkan. Seharusnya saya sebagai istri harus dengar keputusan saya," katanya.
Y menambahkan, setelah kejadian itu, M tidak pernah menghubunginya. Hanya, saja dia mendapat informasi bahwa suaminya ditugaskan ke Kupang.
“Kemarin dia ke Kupang,” katanya.
Y pun berharap pihak kampus memberikan tindakan tegas terhadap suaminya agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Wakil Rektor III Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Dr. Yosefina Andia Dekrita membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan tersebut.
Baca juga: Kasus HIV/AID di Lembata NTT Tembus 298
"Betul, tadi saya menerima informasi dari Ibu Y. Selain itu keluarga dari A juga sudah mengadu ke Pak Rektor terkait kasus ini," ujar Andia saat ditemui di ruang kerjanya.
Kendati demikian, pihak kampus belum memutuskan langkah selanjutnya. Apalagi saat ini M sedang bertugas ke Kupang.
"Untuk sementara kita masih proses. Tapi untuk pertemuan secara resmi di tingkat universitas belum kita dilakukan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.