SIKKA, KOMPAS.com - Camat Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Arkadius Senalis Bella angkat bicara terkait meluapnya Kali Loworegi yang mengakibatkan akses ke sejumlah wilayah terganggu.
Kali Loworegi meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Tak Kunjung Pulang Saat Mencari Ikan, Nelayan di Sikka Dilaporkan Hilang
Camat Arkadius mengatakan, secara administrasi Kali Loworegi masuk wilayah Kecamatan Paga. Namun, ruas jalan yang melintasi kali tersebut merupakan akses utama warga Kecamatan Tanawawo.
Konsekuensinya, lanjut dia, setiap musim hujan akses warga 10 desa di Tanawawo pasti terhambat.
"Memang beberapa hari lalu Camat Tanawawo memberi komentar terkait banjir di kali itu (Loworegi). Dan kebetulan itu di wilayah Kecamatan Paga," ujar Arkadius saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (29/11/2022).
Arkadius mengatakan, pemerintah telah membangun croosway agar bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Namun, ia menilai belum cukup, sebab ketika hujan deras dan banjir warga sulit untuk melintas. Bahkan harus menunggu lama hingga air surut.
Pihaknya telah mengusulkan untuk membangun jembatan, tetapi belum bisa terealisasi.
Apalagi, tambahnya, selama tiga tahun terakhir banyak anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Sudah diusulkan bertahun-tahun untuk bangun jembatan. Hanya mungkin belum dieksekusi," katanya.
Sebelumnya, Camat Tanawawo Jhon Oriwis mengungkapkan, beberapa pekan terakhir debit air di Kali Loworegi meningkat signifikan. Hal itu dikarenakan intensitas hujan cukup tinggi di wilayah tersebut.
Baca juga: Kali Loworegi Kembali Meluap, Akses Warga 10 Desa di Sikka Terganggu
Jhon mengungkapkan, Kali Loworegi selalu dilanda banjir setiap musim penghujan. Warga yang hendak melintas pun harus menunggu berjam-jam.
"Kali Loworegi ada wilayah Kecamatan Paga, tetapi jalan di kali tersebut merupakan poros utama untuk kami di Kecamatan Tanawawo. Di sana ada 10 desa," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.