Sesuai kepercayaan, Kembar Mayang dipinjam dari dewa, sehingga jika sudah selesai akan dilabuh melalui air atau dikembalikan lagi ke bumi.
Kembar Mayang yang diberikan terdiri dari dua jenis yaitu Kalpandaru dan Dewandaru.
Dewandaru berarti wahyu pengayoman, dengan makna agar pengantin pria dapat memberikan pengayoman secara lahir dan batin kepada keluarganya.
Sedangkan Kalpandaru berarti wahyu kelanggengan agar kehidupan rumah tangganya kemudian dapat abadi selamanya.
Catur Wedha adalah nasihat atau wejangan yang disampaikan ayah dari calon pengantin perempuan kepada calon pengantin laki-laki.
Isi dari wejangan ini terdiri dari empat macam pedoman hidup berumah tangga yaitu:
Hangayomi adalah nasihat agar pengantin pria mengayomi dan melindungi istrinya dengan sepenuh hati seperti ketika orang tua pengantin wanita yang melindungi anaknya tanpa pamrih.
Handayani adalah nasihat agar pengantin pria untuk mencukupi segala kebutuhan istrinya.
Hangayemi adalah nasihat agar pengantin pria agar memberikan kenyamanan yang kemudian dapat membuat pasangan memiliki rasa cinta yang tiada habisnya.
Hanganthi adalah nasihat agar pengantin pria agar bisa menjadi pemimpin bagi keluarganya.
Terakhir, akan dilakukan Wilujeng Majemukan atau proses silaturahmi antara kedua keluarga.
Selain itu dalam tahapan ini, diserahkan pula semua seserahan yang telah dibawa oleh calon pengantin pria.
Kemudian, keluarga calon pengantin perempuan juga akan menyerahkan angsul-angsul.
Bagi calon pengantin pria, salah satunya akan diserahkan sebuah pusaka atau keris sebagai simbol harapan untuk menjadi pelindung bagi keluarganya kelak.
Sumber:
budaya.jogjaprov.go.id
gramedia.com