"Kami di sini ingin menumbuhkan lagi semangat konsep gotong royong dari kawan-kawan muda. Karena itu kearifan lokal masyarakat Jawa yang harus kita rawat, lestarikan agar bisa diteruskan ke generasi selanjutnya," terang Wawan.
Konsep guyub rukun tersebutlah yang akhirnya dituangkan dalam kegiatan rutin gerakan Berline. Di antaranya, Forest Art Camp dan Little Step To The Hill.
Pada kegiatan Forest Art Camp, jelas Wawan, merupakan momen berkumpulnya anak-anak muda pecinta lingkungan yang tersebar di Pulau Jawa untuk saling bertukar kabar, berdiskusi, pasar rakyat, hingga melakukan pertunjukan seni.
"Kita kumpul bareng-bareng, reunian, seperti layaknya keluarga. Ya rasanya luar biasa. Dengan beragam aktivitas, semangat gotong royong. Gotong royong itu tidak ada tendensi politik. Maupun sponsornya, juga tidak ada dari korporasi perusahaan-perusahaan. Ini benar-benar semangat dari kawan-kawan maupun masyarakat," ungkap dia.
Sukarela
Hebatnya, Wawan menyebut, peserta yang hadir di kegiatan Forest Art Camp biasanya mencapai ribuan peserta. Mereka datang dengan sukarela, membawa kekuatan dari kearifan lokal masing-masing. Mulai dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan Jabodetabek.
"Antusias mereka luar biasa. Keterlibatan gerakan temen-temen ini hampir sepulau Jawa. Jadi tidak hanya menetap di 1 tempat. Karena yang ikut andil di aktivitas Berline itu sekitar 50 komunitas," tutur Wawan.
Sedangkan Little Step to The Hill, merupakan ruang jejak silaturahmi komunitas di daerah-daerah. Kegaiatannya pun tak jauh dari aktivitas workshop, diskusi, juga penampil pertunjukan.
Dengan demikian, Wawan berharap, agar generasi muda saat ini mulai bisa mengambil tindakan dan beraksi untuk menjaga ekosistem lingkungan melalui kegiatan-kegiatan sederhana.
"Mari kita mulai fokus dengan tindakan yang nyata. Sudah waktunya untuk kita menjadi generasi yang berintegritas. Maka, perjalanan kehidupan kita ini harus dinikmati sebagai perjuangan menuju tempat yang terpuji untuk diri kita," jelas dia.
Tidak hanya itu, dirinya juga berpesan supaya aksi-aksi menjaga lingkungan ini bisa dimulai dari diri sendiri. Seperti bagaimana menjalankan gaya hidup sederhana pada kegiatan sehari-hari.
"Jadi, sederhana dalam hidup merupakan kunci. Karena serakah, tamak dan rakus merupakan sumber dari kerusakan serta kehancuran lingkungan kita hari ini," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.