MATARAM, KOMPAS.com - S (28), pria di Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menceritakan alasannya menusuk sang kekasih, FA (40).
S mengungkapkan, dirinya tak kuasa menahan amarah lantaran merasa dipermainkan oleh kekasihnya.
Baca juga: Kesal Pacar Tak Kunjung Mau Dinikahi, Pria di Mataram Menganiaya Korban dengan Pisau
S mengaku sudah 3,5 tahun menjalin hubungan dengan sang kekasih. Namun, upaya untuk mempersunting FA selalu gagal.
Padahal, S sudah menyediakan uang yang dipersyaratkan oleh FA.
"Sudah 3,5 tahun pacaran, tapi selalu dipermainkan, dia menyuruh saya mempersiapkan uang untuk nikah. Ketika saya sudah mempersiapkan uang itu, dibatalkan sama dia (FA)," kata S di Mapolsek Sandubaya, Mataram, Selasa (29/11/2022).
Baca juga: Sengketa Lahan di Mandalika, Puluhan KK Serahkan Data Tanah ke Biro Hukum NTB
Tak jarang, uang yang telah disiapkan justru digunakan oleh FA untuk keperluan lain sehingga terpaksa S harus bekerja kembali untuk mendapatkan uang.
"Jadi lagi saya disuruh untuk nyariin uang, terus sampai saya sakit hati dibikin sama dia (FA)," kata S.
Kemarahan S semakin memuncak ketika korban sering berjalan dengan mantan pacarnya, yang juga rekan kerja di sebuah kafe di Mataram.
"Sebenarnya saya tidak merencanakannya, tapi karena semakin dia memperlihatkan cara dia di depan saya bersama laki-laki lain, akhirnya saya di situ sudah habis kesabaran. Ya cemburu buta," tutur S.
Dirinya juga mengaku kesal dengan mantan FA karena sering mengancam akan mematahkan kakinya.
"Nah, itu saya kesal sama mantan pacarnya, sering nantang saya, dia pernah berkata ingin patahkan kaki saya," kata S.
Baca juga: Wakil Gubernur NTB Akui Mundur dari Ketua DPW NasDem NTB