PURWOREJO, KOMPAS.com - Polemik gagal cairnya bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2022 menyisakan kisah pilu bagi warga calon penerima bantuan.
Hal itu dialami oleh Suparman (52) warga Desa Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo ini. Suparman mengaku telah membongkar rumahnya yang direncanakan akan mendapatkan bantuan RTLH tahun 2022.
Namun, setelah rumahnya dibongkar, ia dikagetkan dengan surat pembatalan pencairan dana bantuan RTLH tahun 2022. Akibatnya saat ini suparman dan keluarganya harus mengungsi ditempat saudara mereka.
"Sudah kita Bongkar satu bulan yang lalu, sekarang mengungsi di rumah adik saya," kata Suparman disela-sela aksi demonstrasi di Kantor Bupati Purworejo pada Senin (28/11/2022).
Suparman menyebut, pembongkaran rumah miliknya tersebut dilakukan setelah adanya perintah untuk melaksanakan progam dari Dinas Perkimtan Kabupaten Purworejo melalui pesan WhatsApp.
Namun, belakangan diketahui progam untuk 398 penerima, yang menelan anggaran senilai Rp 5.970.000.000 tersebut batal terealisasi.
Malangnya, Suparman membongkar rumah dan merenovasi nya menggunakan dana utang dari tetangganya. Dengan tidak cairnya bantuan RTLH tersebut saat ini rumah yang sudah dibongkar urung dilanjutkan.
"Dananya ya ngutang, ngutang sama tetangga. Kita berharap tetap bisa dicairkan tahun ini juga," kata dia.
Sementara itu Kades Langenrejo, Juminatun membenarkan kejadian yang dialami warganya tersebut. Bahkan lebih parahnya lagi, ada warganya yang sudah membongkar rumah harus tidur dibawah terpal karena pembangunan yang mandek.
"Bahkan ada beberapa calon penerima yang tak buatkan (tempat berteduh) hanya pakai terpal, karena itu rumah satu-satunya yang dibongkar," kata Juminatun saat ditemui usai aksi demonstrasi menuntut Bupati Purworejo segera menyelesaikan persoalan ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.