Tradisi blusukan yang dikenalkan Rudy kepada Jokowi saat itu menegaskan bahwa menjadi wali kota itu bukan penguasa. Tetapi pelayan masyarakat.
"Pertama kali yang saya sampaikan bahwa menjadi wali kota itu bukan penguasa. Tapi pelayan masyarakat. Lha kalau mau menjadi pelayan masyarakat yang baik harus mau mendengar, mau melihat dan baru berbuat," ungkap Rudy.
"Mendengar suara rakyat, melihat di lapangan bersama rakyat, berbuat untuk rakyat. Itu yang saya sampaikan kepada Pak Jokowi seperti itu. Di sana tidak ada pekerjaan, tidak berebut pekerjaan apalagi uang. Yang ada adalah melayani masyarakat," tambah dia.
Selama lima tahun memimpin Solo dengan blusukan, kata Rudy banyak aspirasi yang dia serap bersama dengan Jokowi menjadi sebuah kebijakan politik. Kemudian dia rumuskan kembali menjadi kebijakan pemerintah.
"Dari 2005 sampai 2010 menjadi wali kota dan wakil wali kota. Banyak yang kita dengar dari masyarakat. Dan kita lihat di tengah-tengah masyarakat dengan blusukan tadi muncullah kebijakan-kebijakan politik yang saya rumuskan dari anak ranting, ranting, PAC dan DPC PDI-P. Kemudian dibawa ke wali kota dan wakil wali kota jadilah kebijakan pemerintah," jelas dia.
Dari kebijakan itu kemudian muncul Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS), Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), beras miskin dan lain-lain. Kebijakan tersebut mendapat tanggapan positif sampai akhirnya Jokowi-Rudy kembali terpilih untuk peridoe kedua pada 2010-2015.
Jokowi yang berpasangan dengan Rudy, meraih kemenangan fenomenal dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo 2010, 26 April lalu. Keduanya meraup suara 90,09 persen.
Pasangan petahana ini diusung PDI-P serta didukung Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. Pasangan ini hanya kalah di satu tempat pemungutan suara (TPS) dari 932 TPS.
Adapun pesaing Jokowi-Rudy adalah KP Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan didukung Partai Golkar. Pasangan ini hanya mengumpulkan suara 9,91 persen.
Belum genap dua periode, tepatnya 2012 Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tampuk kepemimpinan Solo diserahkan kepada Rudy yang saat itu sebagai wakil wali kota Solo.
"2010 pemilu lagi mendapatkan 90,9 persen. Terus Pak Jokowi naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saya 19 Oktober 2012 dilantik menjadi wali kota sampai 2015. 2016 pemilihan. 2017 saya dilantik sampai 2021," kata Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.