Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Damai, Suami dari Bidan yang Selingkuh dengan Polisi: Siapa Rela Istrinya Ditiduri Orang Lain

Kompas.com - 26/11/2022, 13:37 WIB
Bayu Apriliano,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com- Dody Tisna (37) menolak berdamai dengan istrinya, RAF, setelah keduanya saling lapor ke Mapolres Purworejo, Jawa Tengah.

Keduanya saling lapor buntut kasus perselingkuhan RAF dengan anggota polisi berinisial Bripka AS.

Baca juga: Terbukti Langgar Kode Etik, Polisi yang Selingkuh dengan Bidan di Purworejo Disanksi 2 Tahun Penundaan Pangkat

Sebelumnya, pihak Polres Purworejo telah melakukan upaya perdamaian (restorative justice) kepada kedua belah pihak.

Baca juga: Suami dari Bidan yang Diduga Selingkuh dengan Polisi Ungkap Istrinya Tak Terima Dituduh Berselingkuh

 

Namun, Dody dengan tegas menolak damai yang disampaikan oleh istrinya tersebut.

Diketahui sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kapolri, Jaksa Agung, dan Menteri Kominfo dan Surat Edaran (SE) Kapolri, penyidik yang menangani kasus UU ITE harus mengedepankan restorative justice dalam proses penyelesaian perkara.

Oleh sebab itu, pihak Polres Purworejo memfasilitasi kedua belah pihak untuk menggelar mediasi beberapa waktu yang lalu.

"Kalau mau damai, damai yang seperti apa? Siapa yang rela istrinya ditiduri orang lain?" kata Dody saat dikonfirmasi, Sabtu (26/11/2022).

Sebelumnya bidan RAF yang diduga selingkuh dengan Bripka AS mengadukan Dody ke Polres Purworejo buntut video curhatan Dody tentang dirinya viral.

RAF mengadukan Dody atas dugaan pencemaran nama baik.

Tak terima dilaporkan, Dody kemudian melaporkan balik istrinya itu atas tuduhan perzinahan, pornografi, dan UU ITE.

Dody mengaku sudah mengantongi 200 lembar lebih bukti chat istrinya dengan oknum polisi Bripka AS.

Dody mengatakan, dia tidak melihat adanya itikad baik dari istrinya maupun Bripka AS atas kasus ini. Bahkan tidak ada permintaan maaf yang resmi disampaikan ke keluarganya.

"Minta maaf ke saya aja enggak ada, apalagi ke keluarga saya. Enggak ada permintaan maaf secara resmi," kata Dody.

Dody berharap kasus tersebut segera mendapatkan titik terang. Saat ini dia masih menunggu proses hukum lebih lanjut terkait aduan pidananya terhadap istrinya tersebut.

"Kita masih menunggu yang perkara pidananya. Kalau yang laporan saya terkait kode etik polisi terhdap yang bersangkutan (Bripka AS) sudah diputuskan kemarin dan saya kira sudah maksimal dan sudah sesuai," kata Dody.

Adapun Bripka AS, oknum polisi yang bertugas sebagai Intel Polsek Purwodadi, Purworejo, itu menjalani sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) atas tuduhan berselingkuh dengan istri Dody.

Hasilnya, Bripka AS dijatuhi sanksi mulai dari penundaan pangkat, hingga mendapatkan penempatan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com