Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Agama Cabuli Muridnya yang Masih Berusia 8 Tahun, Disdik Nunukan: Biarkan Dulu Proses Hukum Berjalan

Kompas.com - 22/11/2022, 15:52 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Dugaan aksi cabul yang dilakukan oknum guru agama WH (46), terhadap bocah perempuan berusia 8 tahun yang merupakan muridnya, di Nunukan, Kalimantan Utara, mengejutkan masyarakat di perbatasan RI-Malaysia ini.

Pasalnya, selain menjadi guru, WH dikenal sebagai tokoh agama yang sering berceramah dan mengisi taklim.

Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Pendidikan, Nunukan, Akhmad, mengatakan, kasus ini menjadi perhatian khusus dan tentu bakal ada tindakan dari Dinas sebagai konsekuensi perbuatan WH.

Baca juga: Diduga Stres karena Masalah Rumah Tangga, Guru Agama di Nunukan Cabuli Muridnya di Kelas Saat Jam Istirahat

"Sementara ini, biarkan kasus hukumnya ditangani oleh aparat penegak hukum. untuk tindakan Disdik, tentu merupakan keharusan. hanya saja, penindakan menunggu status hukumnya inkracht dulu," ujarnya, Selasa (22/11/2022).

Menyoal WH, Akhmad mengaku pernah memanggil yang bersangkutan ketika ada laporan indikasi tindak cabul yang diduga dilakukan sebelumnya kepada murid yang berbeda.

Pemanggilan tersebut, baru sebatas teguran dan peringatan. Akhmad juga mengaku tidak pernah menyangka dengan status WH, ia melakukan perbuatan yang tabu yang mengorbankan kepercayaan masyarakat yang selama ini mengenalnya sebagai orang religius dan panutan dalam ilmu agama.

"Sementara kami baru sebatas itu ya kalau dimintai tanggapan. Untuk apakah yang bersangkutan menderita stres, kalau diajak bicara tidak nyambung, silakan dibuktikan sendiri," katanya lagi.

Sebelumnya, WH diamankan Polisi setelah dilaporkan salah satu orangtua murid karena diduga mencabuli putrinya yang berusia 8 tahun.

Mirisnya, perbuatan asusila tersebut, dilakukan di dalam ruang kelas, pada jam istirahat, pada Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Wajib Patuh dan Dijanjikan Ponsel Jadi Modus Guru Agama di Kotabaru Cabuli 4 Murid Prianya

Kasi Humas Polres Nunukan, Iptu Siswati mengungkapkan, kasus tersebut baru diketahui ibu korban saat memandikan putrinya, Kamis (17/11/2022), pagi. Saat itu, korban mengeluhkan sakit pada organ intimnya.

Awalnya korban tidak mau menjawab penyebab sakit pada alat vitalnya tersebut. Ibu korban akhirnya memeriksa kemaluan anaknya. Ibu korban terkejut melihat ada pembengkakan di bagian dalam kemaluan korban.

"Akhirnya korban bercerita, bahwa ia dipanggil gurunya masuk kelas saat jam istirahat siang. Kelas dikunci, dan korban diperlakukan tidak senonoh di bagian alat vitalnya," jelas Siswati.

Usai dilaporkan ke polisi, dilakukan visum et repertum terhadap korban. Hasilnya, dokter menyatakan bahwa pada tempurung atas samping kemaluan korban, terdapat luka lecet dan bengkak. Namun selaput dara, masih utuh.

"Lalu kami lakukan pemeriksaan terhadap korban dengan pendampingan pelapor dari orangtua korban, serta dari Dinas Sosial bidang perlindungan anak," lanjutnya.

Berbekal hasil visum, polisi mengamankan terduga pelaku. Di hadapan petugas, pelaku menunjukkan perilaku yang aneh.

Baca juga: Modus Guru Agama Cabuli 4 Murid Laki-laki di Kotabaru, Ajak Menginap hingga Rekam dengan Ponsel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com