Selanjutnya adalah bangunan Ndalem Ageng yang berbentuk limasan dengan luas sekitar 1.000 meter persegi.
Saat ini Ndalem Ageng berfungsi sebagai museum untuk memamerkan petanen (tempat persemayaman Dewi Sri) berlapiskan tenunan sutera yang menjadi pusat perhatian pengunjung.
Museum ini juga memamerkan koleksi perhiasan, senjata, pakaian, medali, perlengkapan wayang, uang logam, gambar Adipati Mangkunegara serta berbagai benda-benda seni.
Di belakang Ndalem Ageng, terdapat keputren yakni tempat kediaman keluarga Mangkunegaran.
Di dalamnya terdapat taman yang ditumbuhi pohon, bunga, semak hias, sangkar berisi burung, patung-patung klasik bergaya Eropa, serta kolam air mancur.
Menghadap ke taman terbuka, terdapat Pracimoyasa, sebuah ruang keluarga berbentuk segi delapan yang digunakan untuk rapat yang di dalamnya terdapat berbagai perabotan dari Eropa.
Selain itu terdapat Taman Pracima atau “Pracima Tuin” berarti taman yang terletak di area barat, yang merupakan bekas Lapangan Tenis Mangkunegaran.
Taman Pracima serta bangunan-bangunan di dalamnya, diantaranya Pracimasana, Pracimaloka, dan Pracimawisik termasuk dalam area Pura Mangkunegaran yang direvitalisasi.
Puro Mangkunegaran dibuka untuk umum, setiap hari pukul 09.00 – 14.00. Pengunjung akan didampingi oleh pemandu yang cakap seputar seluk- beluk Puro Mangkunegaran.
Sumber:
surakarta.go.id
puromangkunegaran.com
kebudayaan.kemdikbud.go.id
visitjawatengah.jatengprov.go.id
kompas.com (Penulis : Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, Taufieq Renaldi Arfiansyah | Editor : Dita Angga Rusiana, Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.