Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kiantar di Sumbawa Barat Segera Dibangun

Kompas.com - 21/11/2022, 10:22 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA BARAT, KOMPAS.com- Bandara Kiantar di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) segera dibangun.

Telah dilakukan pemagaran pada lahan seluas 100 hektar dengan panjang landasan pacu (runway) sekitar 2.100 meter tersebut.

Baca juga: Oknum Dosen Buron Kasus Penggelapan Belasan Mobil di Sumbawa Dibekuk di Lombok Barat

Proses awal pembangunan bandara yang dimulai pada akhir tahun 2022 ini ditandai dengan penyerahan alat kerja secara simbolis dari Bupati Sumbawa Barat Musyarifin kepada Presiden Direktur PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Minggu (20/11/2022).

Bupati Sumbawa Barat, Musyafirin menyampaikan kehadiran bandara diharapkan menjadi jawaban atas tantangan konektivitas hingga berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Pria di Sumbawa Tewas Ditebas, Kronologinya Terekam CCTV

Ia berharap, kehadiran bandara di Desa Kiantar, Poto Tano, maupun kawasan industri di Kecamatan Maluk dapat membawa dampak positif bagi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja dan hasil produk lokal.

"Tempat-tempat wisata sepanjang Pantai Tua Nanga, Kertasari, Jelenga, hingga sekongkang serta kawasan Gili balu dan Pulau Kalong segera terbangun menjadi destinasi wisata unggulan," kata Musyafirin dalam sambutannya, Minggu (20/11/2022).

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, pada kesempatan yang sama menyampaikan, bandara baru merupakan berkah yang luar biasa.

"Ini akan mengakselerasi pembangunan kita di Sumbawa Barat," kata Zul, sapaan akrab gubernur.

Bandara baru bukan hanya milik masyarakat di Sumbawa Barat tapi juga NTB karena hadirnya bandara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

Ia mendorong pemuda di Sumbawa Barat agar mulai terjun ke dunia bisnis agar daerah semakin maju.

Zul menyampaikan, proses pembebasan lahan untuk membangun bandara ini tidak mudah.

Baca juga: Kejari Sumbawa Selidiki Dugaan Penyimpangan Penyaluran BLT Dana Desa Sebotok

"Saya sudah terjun ke lapangan bertemu dengan petani-petani yang miskin di sana, awalnya mereka bilang berapa pun harga tanah ini mau dibayar kami tidak akan mau, karena ayah, ibu, kakek dan nenek moyang kami dikuburkan di sini," kata dia menirukan.

"Lalu saya menyampaikan dengan dibangunnya bandara akan mengubah wajah daerah kita menjadi lebih maju. Setelah proses yang panjang dan berulang kali kita menemui masyarakat akhirnya tanah itu dilepaskan dan pemerintah bisa melakukan pembebasan lahan," lanjut Zul.

Hingga saat ini, Kabupaten Sumbawa Barat mengandalkan kapal cepat sebagai akses keluar masuk menuju Pulau Lombok. Bandara terdekat ada di Kabupaten Sumbawa Besar yang berjarak sekitar 3 jam.

Dengan adanya bandara akses keluar masuk Sumbawa Barat akan menjadi lebih mudah sehingga menarik minat investor berinvestasi di jasa perhotelan dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com