KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah nelayan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sesosok mayat tanpa identitas di perairan setempat.
Mereka kemudian menginformasikan hal itu ke petugas Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang.
"Jenasah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh nelayan tadi siang, sekitar pukul 13.30 Wita," ujar Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, kepada sejumlah wartawan, Minggu (20/11/2022) malam.
Mayat tersebut lanjut Putu, mengambang di laut dekat Mercusuar Tanjung Kurun, Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
Putu menjelaskan, setelah menerima informasi itu, sejumlah personel SAR lalu diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah.
Evakuasi jenasah mulai pukul 15.14 Wita dan berakhir pukul 16.10 Wita.
Saat ini jenasah telah dibawa ke ruang jenasah RS Bhayangkara Kupang.
Unsur SAR yang terlibat dalam evakuasi jenasah ini berasal dari Kantor Kantor SAR Kupang, Lantamal VII Kupang, Polair, dan RS Bhayangkara.
Hingga Minggu malam belum ada laporan mengenai identitas jenasah tersebut.
Sementara Ketua Badan Permusyawaratan (BPD) Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu, Yorianto Mona mengatakan, mayat itu diduga korban yang terseret banjir di sungai Sumlili beberapa hari lalu.
Dia menyebutkan, keluarga sudah dalam perjalanan ke Kupang.
"Itu kemungkinan Adrohanis Malafu karena keluarga korban kenal dari gelang di tangan," ungkapnya.
Baca juga: Geger, Warga Labuan Bajo Temukan Mayat Mengapung di Bawah Dermaga
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.