Keunikan lainnya ada pada bagian teras dengan atap berbentuk menara setinggi 12 meter bersusun tiga yang semakin ke atas semakin mengecil.
Atap ini disebut mirip dengan atap-atap masjid di Pulau Jawa dengan bahan atap dari seng yang ditopang dengan balok-balok kayu.
Dinding menara terbuat dari kayu dengan motif kotak-kotak dengan jendela dan lubang terbuka di setiap tingkatan menara. Di bagian puncak menara terdapat piramid runcing tempat salib berdiri.
Di menara ini dulu pernah ditempatkan sebuah lonceng perunggu, namun lonceng tersebut tidak lagi difungsikan.
Bunyi lonceng kemudian digantikan dengan sebuah tabung oksigen yang diletakan di depan halaman gereja.
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.