Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Staf Presiden Bentuk Tim Penggali Informasi Kasus Pembunuhan Iwan Boedi

Kompas.com - 15/11/2022, 14:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) telah membentuk tim untuk menggali informasi terkait kasus pembunuhan saksi kasus korupsi Iwan Boedi Prasetijo di Kota Semarang.

Hal itu diungkapkan pengacara keluarga korban Yunantyo Adi Setyawan saat ditemui awak media di lokasi pembunuhan kawasan Pantai Marina Semarang.

"Membentuk tim mengumpulkan data terkait kasus ini agar bisa didiskusikan dengan presiden," kata Yunantyo, kepada awak media, pada Selasa (15/11/2022).

Dia mengatakan, dimungkinkan hasil dari Deputi V KSP terkait kasus Iwan Boedi juga bakal dikoordinasikan dengan pejabat lain seperti Kapolri dan Panglima TNI.

Baca juga: Keluarga Yakin Pembunuh Iwan Boedi Tak Hanya Satu Orang, tapi Ada Pemberi Perintah

"Mungkin setelah itu dikoordinasikan dengan Panglima dan Kapolri," papar dia.

Sebelumnya, Yunantyo menjelaskan alasan pihak keluarga sampai saat ini belum berkirim surat kepada Panglima TNI.

"Belum dikirim ke panglima suratnya karena anak pertama korban Theresia Alfita Saraswati sakit," ujar dia.

Dia mengatakan, anak pertama korban yang akrab dipanggil Saras itu sakit setelah membacakan isi surat yang akan dikirim ke pejabat tinggi negara, tak terkecuali presiden.

"Laras sakit setelah membaca surat di gereja kemarin," papar dia.

 

Dia belum mendapatkan informasi secara detail yang menyebabkan Saras sakit. Dia menduga, penyebab Saras sakit karena depresi.

"Sempat kondisi kesehatan menurun mungkin karena depresi atau gimana. Sehingga surat panglima tertunda," ujar dia.

Baca juga: Kantor Staf Presiden Dukung Penegakan Hukum Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, ASN di Semarang

Jika tidak memungkinkan, Yunantyo akan membantu keluarga Iwan Boedi untuk membuat surat khusus yang ditujukan kepada Panglima TNI.

"Dalam waktu dekat belum kuat untuk menyentuh laptop ya nanti saya yang akan membuat surat untuk panglima," imbuh dia.

Sampai saat ini, pihak keluarga masih berharap agar kasus yang menyebabkan Iwan Boedi dibunuh segera terungkap dengan cepat.

"Kami berharap kasus ini cepat selesai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com