Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Semarang, Habis Ratusan Juta Agar Rumahnya Tak Ditenggelamkan Rob

Kompas.com - 02/11/2022, 17:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang mengalami fenomena penurunan tanah atau land subsidence.

Amron (57) warga Tambaklorok hanya bisa gigit jari. Setiap tujuh tahun sekali dia wajib meninggikan rumahnya agar rumahnya tidak tenggelam.

Biaya untuk meninggikan rumah juga tak sedikit. Amron harus menyiapkan minimal Rp 50 juta setiap kali meninggikan rumahnya yang berada di pesisir.

Baca juga: Banjir Rob Kembali Terjang Pasar Tambaklorok Semarang, Pedagang: Padahal Panas, Kok Tiba-tiba Basah

Jika dihitung, sampai saat ini Amron sudah meninggikan rumah empat kali. Jika ditotal, Amron sudah menghabiskan sekitar Rp 300 juta hanya untuk meninggikan rumah.

"Biaya Rp 50 juta itu belum jadi. Barang material itu makin mahal karena akses ke sini sulit," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2022).

Untuk renovasi rumah kali ini cukup memakan waktu. Amron mengaku sudah kehabisan uang untuk membangun rumah karena tangkapan ikan sepi.

"Jadi penghasilan juga sedikit. Sekarang cuaca sedang tidak bagus," keluhnya.

Hal itu membuat renovasi untuk meninggikan rumah tahun ini berhenti. Baginya yang terpenting, tempat tinggalnya tak bocor saat hujan.

"Memang ini mandek di jalan. Yang penting lantainya dan atapnya tak bocor," ujarnya.

Baca juga: Bukan Melihat Keindahan, Wisata Perahu di Tambaklorok Jualan Pemandangan Sampah di Laut, Ternyata Ini Tujuannya

Ketika musim pancaroba seperti ini, Amron sudah pasrah. Menurutnya, bakal terjadi gelombang tinggi yang bakal menghantui warga Tambaklorok.

"Itu sudah setiap tahun kalau cuaca buruk ya. Kita sudah siap-siap menderita," katanya.

Hal yang sama dikatakan Saadan warga Tambaklorok yang lain. Tiga rumahnya kini sudah hilang karena terdampak penurunan tanah.

"Sudah tiga rumah hilang ini karena penurunan tanah dan rob," ujarnya.

Saat ini Saadan membangun rumah ketiga. Dana sebanyak Rp 350 juta sudah dia habiskan untuk membangun rumah.

"Ini saya harus membangun rumah lagi karena sudah tenggelam semua rumah saya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Regional
Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Jasad Pria Ditemukan di Perairan Tanah Bumbu, Diduga Penumpang Kapal Feri

Regional
Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Regional
Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Kisah Pilu Gadis 15 Tahun di Kendari Disekap dan Dianiaya Selama 24 Hari, Awalnya Ditolong Pelaku dan Ibunya

Regional
Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Babel Mulai Diselimuti Kabut Asap, Ada Gambut Terbakar dan Kiriman dari Sumsel

Regional
Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Ragam Hias Papua: Ciri Khas dan Motif

Regional
Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Kasus Kredit Fiktif Rp 61 Miliar, Eks Pejabat Bank Banten Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Peringatan! Tarif Hotel Naik Maksimal 3 Kali Lipat saat MotoGP Mandalika

Regional
Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB 'Nyerah' Saat Kena Serangan Balik

Cak Imin Ingin Kalahkan PDI-P di Jateng, Bambang Pacul Khawatir PKB "Nyerah" Saat Kena Serangan Balik

Regional
Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Binangun di Rembang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Kepanikan Saat RSUD Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara Terbakar, Pasien Dievakuasi

Regional
Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Pencarian Turis China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Terkendala Arus Deras

Regional
2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

2 Hari Pencarian, Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo Belum Ditemukan

Regional
Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Regional
Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Cerita Siswa di Madiun Dihukum Lari Keliling Lapangan hingga Telapak Kakinya Melepuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com