Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Filep Karma yang Ditemukan Meninggal di Jayapura, Kibarkan Bintang Kejora hingga Tolak Remisi

Kompas.com - 02/11/2022, 05:00 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Polresta Jayapura Kota mengonfirmasi bahwa sosok jenazah yang ditemukan di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/11/2022) pagi, adalah Filep Karma (62).

Setelah dibawa ke RS Bhayangkara Jayapura, pihak keluarga menolak permintaan polisi untuk mengotopsi jenazah guna mencari tahu penyebab meninggalnya Filep Karma.

"Pihak keluarga menolak otopsi dan kami akan membuat pernyataan penolakan guna mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon, melalui keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Anak Kandung Filep Karma: Bapak Meninggal Murni karena Kecelakaan

Sosok Filep Karma semasa hidupnya dikenal sebagai aktivis kemerdekaan Papua.

Memiliki nama lengkap Filep Jacob Semuel Karma, ia ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara di Jayapura pada 1 Desember 2004.

Akibat perbuatannya tersebut, pria kelahiran Pulau Biak 15 Agustus 1959 itu divonis 15 tahun penjara atas tuduhan makar.

Selama menjalani hukumannya di Lapas Abepura, Filep Karma selalu menolak pemberian remisi yang diberikan pemerintah.

"Saya tetap menolak remisi itu, karena remisi diberikan kepada orang yang bersalah, tetapi saya merasa tidak bersalah. Mereka selalu bilang itu kewajiban pemerintah. Apa perlu saya menyurat dengan kata-kata yang kurang baik, saya sudah bilang ke Kementerian Hukum dan HAM bahwa saya menolak remisi itu," kata Filep Karma, seperti dikutip dari LKBN Antara pada 18 Agustus 2014.

Selama masa mudanya, Filep Karma sempat mengenyam pendidikan di Pulau Jawa, tepatnya di Solo. Ia sempat kuliah di bidang ilmu politik di Universitas Sebelas Maret, Solo.

Pada 1997, Filep melanjutkan pendidikannya ke Manila, tepatnya di Asian Institute of Management. Namun, ia tidak sempat menyelesaikan pendidikannya di Ibu Kota Filipina itu dan hanya bertahan hanya selama satu tahun.

Meski belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya, pihak keluarga menyebutkan Filep Karma  pada 27 Oktober 2022 sempat berpamitan untuk menyelam.

"Keluarga menyebutkan korban keluar rumah dengan tujuan ingin menyelam untuk menangkap ikan," kata Kombes Victor.

Baca juga: Filep Karma Sempat Pamit ke Keluarga untuk Menyelam Cari Ikan, Polisi Gandeng Komnas HAM Selidiki Kematian

Sebelum ditemukan tewas Filep Karma sebelumnya sempat hilang saat menyelam.

Tepatnya pada 12 Desember 2021, saat itu Filep Karma sempat dinyatakan hilang saat sedang menyelam di laut depan Hotel Tirta Mandala, Dok V, Kota Jayapura.

Namun sehari kemudian dia ditemukan selamat setelah terdampar di Pantai Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com