Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Bakao hingga Mudzakarah Rea di Sumbawa NTB

Kompas.com - 01/11/2022, 08:53 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Para pemuka agama dan tetua adat mulai mempersiapkan satu prosesi sakral, yaitu zikir liuk dalam.

Prosesi ini dilaksanakan sebagai wujud permohonan perlindungan kepada Tuhan agar pelaksanaan Mudzakarah berjalan lancar serta mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi Tau dan Tana Samawa (orang Sumbawa).

Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Sumbawa Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Menurut Syukri Rahmat, kata dalam pada ungkapan zikir liuk dalam memiliki dua makna.

Pertama, berzikir itu harus dilakukan dari relung hati yang terdalam atau dari kedalaman batin.

Kedua, kata dalam diambil dari simbol pemaknaan Istana Dalam Loka sebagai representasi Sumbawa.

Baca juga: Siswa SD di Sumbawa Dicabuli hingga Hamil, Pelaku Diduga Lebih dari 1 Orang

Setelah prosesi zikir liuk dalam, selanjutnya dilakukan prosesi pengibaran Bendera Kesultanan Sumbawa (bergambar macan putih) dan Panji Lipan Api yang mengapit sisi kiri dan kanan bendera Merah Putih.

Bendera itu berkibar, mengisyaratkan keselarasan hubungan antara Kesultanan Sumbawa dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada masa lalu, Panji Lipan Api merupakan panji perang Kesultanan Sumbawa.

Panji ini telah dibuat duplikatnya pada saat penobatan Sultan Sumbawa tahun 2011.

Sedangkan Panji Lipan Api yang asli masih tersimpan di Pulau Bungin, Kecamatan Alas dan dipelihara oleh Ua’ Makadia yang merupakan keturunan Panglima Kesultanan Sumbawa, Panglima Abdullah Mayo.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Oktober 2022

Syukri menjelaskan, Mudzakarah Rea merupakan hajatan besar sekitar lima tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Adat Tana Samawa (LATS).

"Bertujuan merumuskan pemikiran-pemikiran ke depan dalam membaca kemungkinan-kemungkinan perubahan yang terjadi karena adanya perkembangan sains dan teknologi kemudian bagaimana memperkuat eksistensi adat Samawa pada masyarakat Sumbawa," kata Syukri.

Menjelang perhelatan adat Mudzakarah Rea 2022 yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV menyampaikan pasatotang (nasihat) kepada masyarakat Sumbawa terkait dengan nilai-nilai luhur orang Sumbawa yang masih relevan hingga saat ini.

Petuah disampaikan di Istana Bala’ Kuning pada Jumat (28/10/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Sultan Sumbawa menegaskan kembali sikap dan pandangan terhadap Adat Samawa agar dapat dipahami dan diendapkan dalam pemikiran Tau Samawa (orang Sumbawa).

Menurutnya Adat Samawa di masa kini tidak boleh dipahami dengan kaku.

Baca juga: Manjakan Penonton WSBK, Pemprov NTB Siapkan 200 Stan UKM di Dalam Sirkuit Mandalika

Sultan menyebutkan, perlu ada cara pandang baru dalam memahami dan mengimplementasikan adat Samawa dalam kehidupan sehari-hari.

“Saat saya bersumpah di hari penobatan, saya meneguhkan hati dan menjernihkan pemikiran bahwa kita tidak akan kembali ke masa lalu sepenuhnya karena tantangannya sangat berbeda. Ketika menjadi Sultan di masa sekarang dengan di masa Jaja (ayah) atau Jape (kakek) saya," kata Sultan Muhammad Kaharuddin IV Dewa Masmawa.

Dia menegaskan, Kesultanan Sumbawa telah menjadi bagian dari NKRI.

Di masa lalu, pemerintahan dipegang oleh Kesultanan Sumbawa, sehingga Sultan dapat mengangkat pangkat adat untuk menjalankan roda pemerintahan. Namun hal tersebut berbeda dengan kondisi saat ini, pemerintahan telah dijalankan oleh bupati.

"Tugas saya adalah sebagai pengayom adat Tau Tana Samawa dan bersama Bupati dan masyarakat Sumbawa, kita harus menjaga Marwah Tau Samawa (orang Sumbawa),” tegasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com