Selain itu, lanjut Gabriel, pemerintah desa juga perlu memberikan sosialisasi dan edukasi ke setiap ibu hamil di desanya tentang pentingnya gizi bagi anak.
Sebab, jika diabaikan maka ada peluang anak yang dilahirkan mengalami stunting.
Meski masih banyak desa yang belum zero stunting, kata Gabriel, jumlah penderita stunting di Kabupaten Lembata mengalami penurunan selama enam bulan terakhir.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Oktober 2022
Ia menerangkan, berdasarkan hasil pengukuran, angka prevalensi stunting mencapai 15,9 persen, lebih rendah dibandingkan pada bulan Februari 2022, yakni 22,7 persen.
"Turunnya sekitar enam persen. Karena itu targetnya pada pengukuran di bulan Februari 2023, angka stunting di Lembata turun 10 persen," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.