Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Sampah di CFD Solo, Gibran: Jangan Salah Sangka, PR Kita Bersama

Kompas.com - 31/10/2022, 19:40 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Car Free Day (CFD)  Kota Solo di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Slamet Riyadi memunculkan masalah soal banyaknya sampah yang berserakan.

Kondisi ini memunculkan banyak persepsi ketidaknyamanan para pengunjung, pedagang hingga masyarakat yang melintasi, seusai gelaran CFD.

Baca juga: Soal Karier Politiknya ke Depan, Gibran: Kalau Warga Tidak Mau, Aku Ya Pensiun

Ditambah lagi Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitter @gibran_tweet sempat memposting dan meminta pendapat warga.

Sampah setelah car free day. Ada yang setuju CFD tanpa pedagang? Atau ada ide lain?” tulis Wali Kota Solo melalui caption-nya.

Cuitan ini memunculkan banyak respon positif dan negatif, soal pengelolaan sampah, penyediaan fasilitas tempat sampah hingga kesadaran masyarakat.

Baca juga: Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Gibran: Enggak Ada Tanggapan

Melihat hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku saat ini telah mempertimbangkan beberapa solusi soal adanya sampah berbagai jenis yang berserakan itu.

Banyak dari sampah merupakan bekas makanan atau minuman dari pengunjung CFD, berupa gelas plastik, mangkok plastik, hingga yang berbahan styrofoam.

"Jadi PR (pekerjaan rumah) kita semua. Bukan berarti CFD tanpa pedagang ya jangan salah sangka, kita dari awal inginnya tetap ada pedagang," jelas Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (31/10/2022).

"Kemarin saya bersepeda dari Loji ke Pasar Klewer, kalau pedagang sudah tidak sekacau dahulu. Nah, ini gantinya pembelinya harus tertib," lanjutnya.

Di sisi lain, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjelaskan pasca-banyaknya sampah yang berserakan juga telah melakukan pengadaan tong-tong sampah.

"Kita tambah banyak banget besok. Tapi kalau kita tambah tempat sampah masih kayak itu, berarti memang perlu edukasi," jelasnya.

Selain itu, Gibran mengaku ada niatan untuk mengurangi sampah plastik, para pedagang diminta mengunakan piring atau gelas kaca.

Namun, rencananya itu diurungkan karena melihat kondisi kesehatan dan kebersihan di kawasan CFD.

"Tapi nanti cuci piring malah semakin kumuh. Kalau cuci-cuci tidak bersih malah bahaya. Jadi solusinya lebih baik bawa botol atau tempat makan sendiri, dan ini kan kita tambah tempat sampah," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com