Sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan mengurangi emisi, PT Sumitomo Indonesia dan PT Gas Strategis Indonesia (GSI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa memberikan bantuan 35.000 bibit mangrove di Pulau Bungin.
Penanaman mangrove disambut gembira oleh masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan komunitas pecinta lingkungan.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan penanaman mangrove merupakan upaya pemulihan dan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove, khususnya di Pulau Bungin.
Baca juga: Gempa M 4,4 Guncang Sumbawa Barat, Tak Berpotensi Tsunami
Hal itu sejalan dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir. Selain itu, dalam jangka panjang dapat mengurangi emisi karbon.
"Harapan besar kita ke depan, hutan mangrove menjaga kelestarian ekosistem Teluk Saleh sebagai biosfer dunia yang sudah ditetapkan UNESCO," ujar Bupati.
Bupati berharap, keberadaan hutan mangrove dapat mendatangkan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat di Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
"Kita tahu mangrove atau bakau adalah habitat dari aneka makanan laut bergizi dan berdaya jual tinggi seperti kepiting, kerang, dan lainnya sehingga dampak ekonomi bisa dirasakan," katanya.
Ia berpesan agar masyarakat menjaga dan merawat mangrove yang ada di Pulau Bungin ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.