Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Menimbun Laut di Pulau Bungin dan Dampaknya pada Lingkungan

Kompas.com - 28/10/2022, 06:47 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Dampak terhadap lingkungan

Tradisi memiliki rumah dengan menimbun lautan, menyebabkan pulau yang awalnya memiliki luas 4,5 hektare ini semakin bertambah luas menjadi lebih dari 8,5 hektare.

Meskipun sudah mendapat julukan sebagai pulau terpadat di dunia, luas tanah reklamasi adat tidak berbanding lurus dengan naiknya angka pertumbuhan penduduk yang saat ini telah mencapai 3.600 jiwa dengan rincian 900 kepala keluarga. Mahalnya biaya reklamasi dan membangun tempat tinggal, tak pelak dalam satu rumah terdiri dari satu sampai tiga kepala kepala keluarga.

Di sepanjang pulau yang berdiri di atas tumpukan karang ini, sulit menjumpai pepohonan. Salah satu alasannya karena area pemukiman padat penduduk dan bibir pantai yang luas. Bahkan, wisatawan kerap melihat keunikan dari kambing warga di Pulau Bungin yang terkenal memakan kertas dan plastik. Sebab sulit menemukan padang rumput sebagai sumber makanan bagi hewan herbivora itu.

Baca juga: Pelajar SMP di Sumbawa Diduga Dicabuli Lebih dari 1 Pelaku, Diketahui Saat Petugas Lakukan Razia

Bertambahnya daratan di Pulau Bungin dari tahun ke tahun masih tidak sejalan dengan luas hutan mangrove sebagai penyangga kawasan. Kondisi ini semakin menambah kerentanan terhadap risiko bencana abrasi yang dapat terjadi kapan saja.

Selain itu, ancaman naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim di wilayah pesisir harus dilakukan mitigasi. Oleh karena itu, perlu penanaman mangrove lebih banyak lagi sebagai langkah rehabilitasi dan meningkatkan laju penyerapan emisi di atmosfer.

Baca juga: Kantongi 11 Poket Sabu Seberat 15,27 Gram, Pria di Sumbawa Dibekuk

Hal itu seperti yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Julmansyah pada Kamis (27/10/2022). Julmansyah menjelaskan, 11.000 hektare luas hutan mangrove yang ada di NTB semakin berkurang karena laju deforestasi dan alih fungsi menjadi tambak. Pemerintah berupaya memberikan bantuan dan pemberdayaan kelompok.

"Menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua. Apabila lingkungan itu rusak maka kita semua yang akan menanggung akibatnya," kata Julmansyah.

Melihat kondisi tersebut, Komunitas Bungin Peduli telah bergerak melakukan penanaman mangrove sejak tahun 2013.

"Kami hadapi tantangan luar biasa. Karena mengajak masyarakat untuk menanam pohon, dan mencintai lingkungan bukan hal mudah. Saya terus berikan keteladan, hingga kesadaran itu muncul," kata Sukiman (35), anggota Komunitas Bungin Peduli, Kamis (27/10/2022).

Upaya menumbuhkan kesadaran dilakukan secara terus menerus melalui diskusi rutin dan kolaborasi dengan anak muda melalui Karang Taruna di Desa Pulau Bungin. Setelah para pemuda satu visi, sambung Sukiman, kegiatan komunitas Bungin peduli dapat menjadi gerakan bersama.

"Kami tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan dan kolaborasi dari semua stakeholders yang peduli terhadap keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem laut di Pulau Bungin," harap Sukiman.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com