Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Resmi Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Walkot Bobby: Bukan Sekadar Pelabelan Semata

Kompas.com - 27/10/2022, 21:12 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

“Kami selalu menyuarakan dan mengajak stakeholder untuk bisa menjadi orangtua asuh bagi anak anak stunting di Kota Medan, sehingga kami lupa kalau diri kami belum menjadi orangtua asuh. Sementara itu, kami sibuk menyematkan orang lain untuk jadi orangtua asuh,” ujarnya.

Untuk penanganan stunting pada 2022, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 198 miliar lebih untuk 550 balita.

Hal tersebut disampaikan Booby dihadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri P3A) Republik Indonesia (RI) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo yang turut hadir.

Baca juga: BKKBN Gandeng Tanoto Foundation dan Mitra Lain untuk Bantu Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia

Alhamdulillah pada 2022 ini anak stunting di Medan sudah berkurang. Oleh karena itu pembagian orangtua asuh juga sudah berkurang dan hari ini, Kamis (27/10/2022) anak stunting yang ada di Medan berjumlah 364 anak,” jelas Bobby.

Sementara itu, ia mengaku bahwa Pemkot Medan telah menganggarkan Rp 70 miliar untuk penanganan stunting pada 2020.

Kemudian, untuk penganggaran penanganan stunting di Kota Medan pada 2021 sebesar Rp 105 miliar lebih.

Orangtua asuh wajib berikan bantuan

Dari semua program dan anggaran yang diberikan, Bobby mengimbau kepada para orangtua asuh untuk memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp 500.000 bagi masing-masing anak asuh mereka.

Sejalan dengan itu, kata dia, penanganan stunting juga akan dilakukan dengan berbagai program pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Nanti bantuan akan diberikan melalui Dinas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Kota Medan dalam bentuk makanan dan mudah-mudahan hal ini bisa efektif kami lakukan,” jelas Bobby.

Baca juga: Hendak Tawuran Bawa Senjata, 3 Remaja Dibawa ke Polsek Cikarang Timur untuk dijemput Orangtua

Lebih lanjut, ia meminta agar orangtua asuh melaporkan agenda tersebut setiap bulan agar terlihat perkembangan anak stunting yang dibina selama enam bulan.

Perkembangan anak yang dimaksud, seperti kenaikan berat badan, umur, dan jenis makanan yang dikonsumsi.

“Apabila enam bulan sudah keluar dari kategori stunting, kami mulai lagi bantuan selain asupan nutrisi,” jelas Bobby

Bantuan tersebut, lanjut dia, berupa dukungan ekonomi dan pendidikan kepada orangtua agar lebih melek dalam pengetahuan pencegahan stunting pada anak maupun yang berencana ingin memiliki anak.

Wujudkan keluarga sehat dan sejahtera

Di samping itu, Bobby menjelaskan bahwa dasar kegiatan momentum TNI MBKKT adalah mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera lewat percepatan penurunan stunting di Kota Medan

Baca juga: Terima Delegasi Bank Dunia, Wapres Minta Dukungan Tangani Stunting

“Hal tersebut menjadi dasar kegiatan momentum TNI MBKKT Kota Medan yang digagas oleh Pemkot Medan melalui OPD terkait dan berkolaborasi dengan TNI AD melalui Kodim 02/01 Medan,” katanya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com