Salin Artikel

Resmi Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Walkot Bobby: Bukan Sekadar Pelabelan Semata

KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota Medan Tahun 2022.

Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku BAAS Nasional di Lapangan Kantor Pelindo, Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kamis (27/10/2022).

“Orangtua asuh yang dicanangkan bukan hanya sekadar pelabelan semata,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Artinya, lanjut Bobby, seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang ditetapkan sebagai BAAS memiliki peran penting dalam penanganan stunting.

Oleh karena itu, kata dia, seluruh pihak yang dikukuhkan sebagai BAAS didudukan berdampingan dengan orangtua dari anak yang diasuhnya.

Hal tersebut dimaksudkan agar para orangtua yang memiliki anak stunting bisa mudah berkomunikasi dengan orangtua asuh masing-masing.

“Jadi ingin saya sampaikan kepada orangtua yang anaknya masih dalam kategori stunting untuk menghubungi orang di sebelahnya, minta nomor telepon, dan komunikasi secara langsung,” ujar Bobby.

Selain agar seluruh anak bebas stunting, lanjut dia, hal tersebut dilakukan sebagai data dasar untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Sebab, stunting juga berkaitan erat dengan kondisi ekonomi.

Sebagai informasi, Pengukuhan BAAS Kota Medan Tahun 2022 juga dilakukan dalam acara Pencanangan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu (MBKKT).

Kegiatan yang digelar atas kerja sama Pemkot Medan dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0201/Medan tersebut bertujuan untuk memberi perhatian, penanganan, dan pendampingan kepada anak stunting di Medan.

Oleh karenanya, pengukuhan juga dilakukan kepada Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan Panglima Kodam (Pangdam) I/ Bukit Barisan (BB) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Achmad Daniel Cardin.

Selain itu, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Medan Kahiyang Ayu Bobby Afif Nasution selaku ibu asuh anak stunting, serta seluruh pimpinan unsur Forkopimda Kota Medan juga menerima pengukuhan.

Dimulai dari internal

Pada kesempatan tersebut, Bobby mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Forkopimda Kota Medan sepakat untuk menjadi orangtua asuh bagi anak stunting di wilayahnya.

Kolaborasi tersebut dilakukan agar seluruh pihak terkait, terutama Pemkot Medan bisa mengimplementasikan program orangtua asuh dengan baik dari sudut internal.

Dengan begitu, kata Bobby, pengentasan stunting yang selama ini digencarkan oleh pihaknya sudah lebih dulu dilakukan sungguh-sungguh.

“Kami selalu menyuarakan dan mengajak stakeholder untuk bisa menjadi orangtua asuh bagi anak anak stunting di Kota Medan, sehingga kami lupa kalau diri kami belum menjadi orangtua asuh. Sementara itu, kami sibuk menyematkan orang lain untuk jadi orangtua asuh,” ujarnya.

Untuk penanganan stunting pada 2022, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 198 miliar lebih untuk 550 balita.

Hal tersebut disampaikan Booby dihadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri P3A) Republik Indonesia (RI) I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo yang turut hadir.

“Alhamdulillah pada 2022 ini anak stunting di Medan sudah berkurang. Oleh karena itu pembagian orangtua asuh juga sudah berkurang dan hari ini, Kamis (27/10/2022) anak stunting yang ada di Medan berjumlah 364 anak,” jelas Bobby.

Sementara itu, ia mengaku bahwa Pemkot Medan telah menganggarkan Rp 70 miliar untuk penanganan stunting pada 2020.

Kemudian, untuk penganggaran penanganan stunting di Kota Medan pada 2021 sebesar Rp 105 miliar lebih.

Orangtua asuh wajib berikan bantuan

Dari semua program dan anggaran yang diberikan, Bobby mengimbau kepada para orangtua asuh untuk memberikan bantuan asupan nutrisi dan gizi berupa uang tunai sebesar Rp 500.000 bagi masing-masing anak asuh mereka.

Sejalan dengan itu, kata dia, penanganan stunting juga akan dilakukan dengan berbagai program pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Nanti bantuan akan diberikan melalui Dinas Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Kota Medan dalam bentuk makanan dan mudah-mudahan hal ini bisa efektif kami lakukan,” jelas Bobby.

Lebih lanjut, ia meminta agar orangtua asuh melaporkan agenda tersebut setiap bulan agar terlihat perkembangan anak stunting yang dibina selama enam bulan.

Perkembangan anak yang dimaksud, seperti kenaikan berat badan, umur, dan jenis makanan yang dikonsumsi.

“Apabila enam bulan sudah keluar dari kategori stunting, kami mulai lagi bantuan selain asupan nutrisi,” jelas Bobby

Bantuan tersebut, lanjut dia, berupa dukungan ekonomi dan pendidikan kepada orangtua agar lebih melek dalam pengetahuan pencegahan stunting pada anak maupun yang berencana ingin memiliki anak.

Wujudkan keluarga sehat dan sejahtera

Di samping itu, Bobby menjelaskan bahwa dasar kegiatan momentum TNI MBKKT adalah mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera lewat percepatan penurunan stunting di Kota Medan

“Hal tersebut menjadi dasar kegiatan momentum TNI MBKKT Kota Medan yang digagas oleh Pemkot Medan melalui OPD terkait dan berkolaborasi dengan TNI AD melalui Kodim 02/01 Medan,” katanya.

Seperti diketahui, pertumbuhan jumlah penduduk di Medan saat ini sangat pesat dan berpotensi memunculkan berbagai masalah.

Untuk itu, kata Bobby, pemerintah terus berusaha mengatasi dan menekan pertumbuhan penduduk, salah satu melalui program Keluarga Berencana (KB).

Menurut menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), momentum TNI MBKKT Kota Medan adalah salah satu program lintas sektoral untuk meningkatkan capaian program pembangunan keluarga berencana.

“Oleh sebab itu, kegiatan turut dirangkai dengan pengukuhan atau penyematan ayah dan ibu asuh anak stunting di Kota Medan,” ucap Bobby.

Terobosan yang sangat signifikan

Sementara itu, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menilai bahwa segala upaya penanganan stunting oleh Bobby Nasution merupakan terobosan yang sangat signifikan.

Untuk itu, kata dia, pihaknya juga telah menyampaikan kepada Pangdam I/BB agar pejabat di wilayah Kodam I/BB juga ikut memberikan pendampingan kepada anak-anak stunting sebagai bentuk bantuan terhadap pemerintah daerah (pemda).

“Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pak Bobby selaku Wali Kota Medan sudah luar biasa menurut saya,” ujarnya.

Namun, lanjut dia, upaya penanganan stunting di Kota Medan harus dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda). Sebab, hal ini memang menjadi ranah pemda.

“Setelah dikukuhkan oleh BKKBN sebagai BAAS, maka saya turunkan ke bawah Pangdam, Komandan Korem (Danrem), Komandan Kodim (Dandim) sampai tingkat Komando Rayon Militer (Koramil) harus menjadi bapak asuh bagi anak stunting,” imbuh Bobby.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/27/21124031/resmi-jadi-bapak-asuh-anak-stunting-walkot-bobby-bukan-sekadar-pelabelan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke