Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Obat Sirup, Pengusaha Apotek di Bima Mengaku Rugi

Kompas.com - 26/10/2022, 21:39 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah apotek di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menarik penjualan obat sirup yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) di atas ambang batas.

Pengusaha apotek bahkan memasang pamflet yang berisi informasi tidak menjual obat sirup hingga waktu yang belum ditentukan.

Kendati demikian, sebagian dari mereka mengaku rugi lantaran permintaan obat sirup ini cukup tinggi di Kota Bima.

Baca juga: Polisi Segera Limpahkan Tersangka Kasus Korupsi BOP di Bima

"Kerugian pasti ada soalnya pembelian sirup itu cukup tinggi, jadi sekarang agak menurun pendapatan," kata Sri Islamiyati, pengusaha Apotek Miya Farma di Kota Bima saat ditemui, Rabu (26/10/2022).

Sri mengungkapkan, dari lima obat sirup yang dilarang beredar karena mengandung DEG dan EG di atas ambang batas, ia hanya menjual satu merek, yakni Unibebi Cough.

Baca juga: Cairan Mirip Limbah Cemari Teluk Bima, Banyak Ikan Kecil Mati

Obat tersebut sudah ditarik dan dikembalikan ke perusahaan yang memproduksinya.

"Memang ada lima yang dilarang, cuma di kita ada satu saja dan itu sudah kita tarik," ujarnya.

Sementara itu, Ayu, karyawan Apotek Abdi Farma di Kelurahan Nae, Kota Bima, mengatakan, setelah menerima surat edaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pihaknya langsung menarik secara mandiri dua obat sirup yang tersedia. Kedua obat sirup itu yakni Termorex sirup dan Unibebi Cough.

Obat-obat ini telah dikembalikan ke perusahaan yang memproduksi untuk diganti dengan jenis barang lain atau kembali dalam bentuk uang.

"Kalau Unibebi Cough uang kembali," kata Ayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com