Menurut Eka ada kemungkinan, pasien meninggal karena bakteri atau infeksi berat.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan RI meminta seluruh wilayah melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut pada anak sejak 18 Oktober 2022.
"Jadi update terakhir, kita sesuai dengan laporan yang disampikan pihak rumah sakit, setelah tanggal 18 Oktober itu di NTB tidak ada kasus, ada laporan 3 kasus, sebenarnya itu adalah kasus lama, dan tejadi dalam rentang waktu bulan Juli sampai September 2022," kata Fikri.
Baca juga: Nihil Kasus Gagal Ginjal Akut di Kabupaten Malang, Ini Saran Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan NTB berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, dan terdapat 2 kasus anak terpapar ginjal akut, dari Bima dan Lombok Barat.
"Yang kami konfirm adalah 2 kasus, satu kasus lainnya diduga suspek ginjal akut karena untuk memastikan terkena ginjal akut harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata Fikri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.