Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cepu Terendam Banjir, Bupati Blora Sebut Problemnya Kompleks

Kompas.com - 20/10/2022, 20:34 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Ketika musim penghujan tiba, kawasan Cepu yang terletak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah hampir dapat dipastikan selalu terjadi banjir.

Seperti yang terjadi pada Rabu (19/10/2022) malam kemarin, intensitas hujan yang turun selama empat jam menjadikan kawasan tersebut terkepung banjir.

Namun, bukan hanya karena hujan yang turun secara berjam-jam yang menyebabkan banjir tersebut, tetapi ada persoalan-persoalan lainnya.

Baca juga: Wilayah Cepu Terendam Banjir Setinggi Satu Meter, Jalan Blora-Bojonegoro Lumpuh Total

Bupati Blora, Arief Rohman yang meninjau kawasan tersebut usai banjir surut mengatakan pihaknya akan menentukan langkah yang kongkrit untuk mengatasi persoalan itu.

Salah satu upaya untuk mengatasi banjir yang hampir tiap tahun melanda di kawasan tersebut yakni melakukan normalisasi sungai.

"Kita coba petakan sumber persoalannya seperti apa, kita besok rapatkan secara detil langkah-langkahnya seperti apa, ternyata problemnya kompleks ya termasuk normalisasi sungai yang diatasnya ada bangunan. Nah ini nanti Insya Allah ada penanganan di tahun 2023," ucap Arief Rohman di Cepu, Blora, Jawa Tengah, Kamis (20/10/2022).

Agar banjir yang terjadi tidak semakin parah, maka pihaknya sementara waktu akan melakukan pengerukan di sejumlah aliran air kawasan tersebut.

"Mungkin untuk langkah penanganan sementara ada pengerukan dulu sembari dinormalisasi," kata dia.

Selain akan melakukan normalisasi dan pengerukan, pihaknya juga meminta kesadaran warga untuk tidak mendirikan bangunan di aliran air.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Bali, Kerugian Ditaksir Lebih dari Rp 6,6 Miliar

"Kita minta kesadaran warga terutama bangunan-bangunan yang berdiri di atas sungai ini harus pindah, harus mau minggir, biar nanti sesuai dengan fungsinya, ini kan menyalahi fungsi yang ada," terang dia.

Bahkan, apabila diperlukan juga akan dibuatkan sebuah tempat penampungan air untuk mengurangi dampak banjir yang terjadi di wilayah tersebut.

"Makanya ini kompleks persoalannya penanganannya harus komprehensif di sisi hulu mungkin ada pembangunan embung dan di hilirnya nanti yang aliran sungai ini kita normalisasi, karena selama ini nggak normal karena begitu ada hujan sekitar 3 atau 4 jam airnya bingung mau ke mana karena sudah dipakai bangunan," ujar dia.

Baca juga: Sampah TPA Cipayung Depok Longsor hingga Bikin Banjir karena Overload

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya terdapat 1.399 keluarga yang rumahnya diterjang banjir.

Fasilitas umum seperti Rumah Sakit Umum Cepu, sebagian ruangan pasien terendam air.

Kemudian satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga mengalami hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com